Day 8 - Tinggal Satu

228 22 0
                                    

22 Desember 2016
05:00

Kabut pagi menyelimuti area camp. Udara yang segar membuat mereka terbangun dari tidur yang lelap. Suara kicauan burung menyambut bangun tidur mereka. Syukurlah sekarang bukan malam ganjil, jadi nanti dapat tidur dengan tenang.

"Hooaaah, aku masih ngantuk" ujar Faris.

"Sama" Erly kembali tertidur.

"Alhamdulillah, nanti malam kita dapat tidur nyenyak" ujar Aji sambil tersenyum gembira.

"Ahahah iyaa, yess!" Rikhi tak kalah ikutan senang.

"Uhuk uhuk, adek - adek ku yang paling jago, maaf ya. Aku sedikit demam, jadi aku tak akan keluar mobil lama - lama." ujar Rian. Wajahnya pucat pasi, dan dia sering bersin serta batuk.

"Oke kak, istirahat yah" kata Tantri.

"Gws yuhuuu" Rara menyemangati Rian.

"Sekarang hari Ibu kawan!" seru Bilqis.

"Oh iya ya"

"Waduh Kylie aku tinggal kabur. Pasti dia sekarang bingung nyariin, kasihan banget" Rara sedikit panik.

"Kamu sih Ra"

"Yaudah mari kita bersama - sama panjatkan doa untuk ibu kita dirumah. Berdoa mulai..."

Rian tengah memimpin doa.

"Andai saja ibu masih hidup. Selamat hari ibu, semoga disana ibu bahagia, terimalah doa dan ucapan selamat dariku bu..." dalam hati Rian dia sangat merindukan sosok ibu nya.

Akhirnya hari ini mereka dapat menikmati keindahan alam di puncak. Seharian tanpa werewolf yey

XXXXXXX
23 Desember 2016
18:47

Kegembiraan pada malam genap telah berlalu. Sekarang hadirlah malam ganjil.

"Senangnya bisa kembali menyentuh bola ini. Untung nggak jadi mati"

"Checyl! Buruan!" Aji yang sudah tak sabar, langsung menyentak Checyl.

"Oke santai aja Ji!"

Checyl mulai lagi dengan bola kristalnya.

"Cling cling cling"

"Hyyahh"

"Sweerrr"

"Aarrrgghhh"

"Slurp"

"Aku sudah melihatnya! Mangsa selanjutnya adalah Rizal" ucap Checyl dengan tenang.

Tak tau kenapa kali ini dia tenang, biasanya setelah tau siapa korban nya, dia langsung panik - panik rempong. Apa mungkin karena Rizal memiliki pedang Saebel?

"Adah! Aku siap kok! Dengan pedang ini, aku akan menusuk jantung werewolf. Lalu kita menang! Yey!"

"Krik krik"

"Rizal! Tak semudah itu!" Rara menyanggah Rizal.

"Huh, pede amat! Percuma, kemaren werewolf luput dari pedangmu!" Faris agak emosi.

"Padahal kan udah deket, tinggal mengayun dikit doang. Ehh malah ga kena" Aji ikut menyalahkan Rizal.

"Baiklah nanti akan kubuktikan" ucapnya dengan wajah haus akan kemenangan.

LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang