Erly sudah terikat janji. Bagaimanapun juga, rumahnya lah yang dikunjungi teman - temannya.
"Eh kalo nomer 2 gimana caranya?" Mia kebingungan mengerjakan.
"Ini, liat di catatanku" Aji menyodorkan buku catatannya.
"Eh habis belajar main werewolf ya" ajakan Ibrahim.
"Haduh! Enggak! Kalo belajar ya belajar!" sentak Mia.
Erly membawakan senampan cake cokelat. Dan dihidangkan ke temannya.
"Erly, mumpung aku di rumahmu. Aku ambil ya buku ku yang kau pinjam minggu kemaren"
"Iya ris, ambil aja" jawabnya ke Faris.
"Dimana?"
"Kamu ambil sendiri di meja belajar" dengan menunjuk letak meja belajarnya.
Setelah mendapat izin dari Erly, Faris menghampiri meja belajar milik Erly. Dan berniat mencari buku miliknya. Tak lama, buku yang Faris maksud sudah ketemu. Buku itu berada di tumpukan paling atas. Lalu dia mengangkat buku tersebut. Tak sengaja dia melihat buku yang berjudul "History of Werewolf".
"History of Werewolf? Ga nyangka, Erly yang tingkah nya kayak kuda balap punya novel seperti ini. Tapi buku apa ini?" ucapnya didalam hati.
Dengan sigap Faris menyabet buku milik Erly dan membawanya ke hadapan teman - temannya.
Faris berlari kecil menuju ruang tamu."Gimana Ris? Udah ketemu bukunya?"
"Udah" lalu ia sengaja melemparkan buku werewolf milik Erly di hadapan mereka.
"Gedebug" buku werewolf jatuh mengenai lantai.
"Eh buku apa nih? Covernya serem banget" kata Mia sambil merenyitkan alis tebal nya.
"Werewolf? Kamu punya buku beginian?" tanya Ibra dengan kaget.
"Faris, kamu ambil dimeja belajar ya?"
"Iya Er, hehe" sambil menggaruk - garuk kepalanya. Dia tak merasa bersalah karena kelancangan dirinya.
Tapi semua teman Faris memaklumi dan merasa sudah biasa dengan sifat unik Faris yang satu ini."Boleh kita baca bukunya?" tanya Aji.
"Buka aja!" seru Erly.
Mereka berlima membaca buku yang berjudul "History of Werewolf" dengan saksama. Sedangkan Erly, ia hanya melihat i wajah serius kelima temannya.
Belum sampai lembar ke lima, mereka berhenti membaca. Ternyata buku ini bercerita tentang asal usul werewolf, legenda werewolf, dan kasus - kasus werewolf didunia.
"Ternyata kamu minat juga baca beginian. Biarpun kamu nya bocah kampung, tapi yang dibaca buku beginian" Rikhi menyindir Erly.
"Ya begitulah" jawab Erly cuek.
"Itu artinya kamu tertarik sama WEREWOLF" goda Ibra sambil menekan kata werewolf.
"Apaan sih! Aku cuma baca - baca biasa" Erly mengelak.
"Halah ngaku aja" Faris ikut - ikutan.
"Gimana? Seru kan werewolf?" masih dengan Ibrahim yang menggoda Erly.
"Ceritanya sih ya seru - seru aja. Tapi aku gapercaya sama yang begituan. Mitos!" Erly bersikap seolah semuanya biasa saja dimatanya.
"Ya aku gatau itu mitos apa fakta" ujar Ibra.
"Sama Er, aku juga kagak percaya yang gitu - gituan. Hari gini, ini udah zaman modern. Udah zamanya vlog, manequin challenge, short film, om telolet om, masih aja percaya sama gitu an!" terang seorang Faris yang tak percaya dengan hal - hal yang berbau mistis.
"Yah terserah kalian. Intinya aku ga tertarik untuk main werewolf atau apalah semacamnya" Erly kembali meremehkan game itu.
"Oh iya iya. Ngomong - ngomong soal beginian, gimana kalo kita maen werewolf? Toh belajarnya juga dah selesai?" Ibra menyelipkan ajakan ditengah perdebatan mereka.
"Haduh, nih anak. Main aja, aku ga ikut" ujar Mia
"Ayolah mi, pliss" bujuk rayu Ibra ke Mia.
Mia menggelengkan kepala
"Besok aja""Lagian anak sedikit, pastinya ga seru" kata Rikhi.
"Yaudah besok ya? Dirumahku setelah pulang sekolah" Ibrahim mengajak mereka berlima.
"Siap" jawab Erly.
"Terserah" jawab Faris.
"Insyaallah" itulah jawaban dari Aji.
Mereka kembali melanjutkan membaca "History of Werewolf".
XXXXXXX
Dapat salam dari Aji 😁 JanuarAji
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY WEREWOLF
Hombres Lobo[ COMPLETED STORY ] Warning! Full adegan pembunuhan!!! Jangan salahkan penulis ya! Aku udah ngasih peringatan!!! Yang takut darah dsb dimohon tidak membaca!!! Apa kalian pernah memainkan permainan werewolf? Tentu sebagian besar dari kalian pernah m...