26 Desember 2016
Keadaan villa sungguh kacau. Barang pecah dimana mana. Darah juga banyak menghiasi tempat ini. Entah itu darah siapa saja. Semuanya porak poranda gara - gara semalam.
Hari ini hanya menyisahkan sepuluh orang. Yaitu Andre, Bilqis, Checyl, Erly, Faris, Ibrahim, Aji, Rara, Rizal, dan Yola.
"Nanda dan Rikhi sudah tidak bersama kita lagi"
"Dan jumlah kita semakin sedikit" Aji menambahkan.
"Apakah kita juga akan mati?" tanya Rara.
"Tidak! Tidak akan! Cukup mereka saja" sahut Faris.
"Kita bersembilan akan tetap utuh dan memenangkan game ini" ujar Ibrahim yang baru pulih akibat pingsan semalam.
"Semangat!" seru Faris.
"Semangat!" semua menjawab.
"Ngomong - ngomong, pistolku belum kugunakan sama sekali" Kata Aji sembari mengeluarkan pistol dari saku celananya.
"Lah kenapa ga dari kemarin aja kamu gunakan?"
"Kata kak Rian, aku disuruh menggunakan dengan seperlunya. Dan kemaren, kurasa tidak perlu. Jadi tidak aku gunakan, haha" Aji menerangkan dengan tawa di akhir.
"Oh baguslah kalo begitu, masih ada pistol di Aji" Erly menambahkan.
"Kalo gitu kita masih bisa menaruh harapan di pistol sherrif, selain hanya mengandalkan pedang dan kalung" ucap Erly.
Pagi ini Rian baru saja datang.
"Kak Rian?"
"Iyaa maaf telat. Oh iya! Siapa yang nyuruh kalian pergi dari camp tanpa izin?"
Semua nya membisu. Dan memaju maju kan Ibra.
"Aku kak"
"Kamu lagi bra? Ulahmu lagi?"
"Iya maaf"
"Kita juga maaf kak telah lancang" mereka meminta maaf.
"Huft! Baiklah. Yang penting kalian selamat. Dan hari ini aku juga berduka atas Nanda dan Rikhi. Tapi aku juga bangga sama kalian, kalian telah berhasil melindungi diri"
Mendengar kata - kata Rian, semuanya menjadi lega. Karena Rian tidak jadi marah - marah.
"Ingat! Saat ini sudah tidak ada lagi malam ganjil maupun malam genap. Sekarang, werewolf dapat menyerang kapanpun saat malam. Kuharap nanti kalian jangan bersantai" Rian menerangkan semua nya.
XXXXXX
Klandestin
(gua persembunyian werewolf)"Rrrrgghhhh" der Vorsitz menggerang kesal.
Ditempat ini para werewolf biasa menghabiskan waktu pagi, siang, dan sore.
Sekarang Tantri berada ditempat ini bersama der Vorsitz. Tidak disangka, dia telah menjadi pasukan werewolf.
"Aaarrrghhhh, posisiku semakin terdesak!" der Vorsitz memdesah kesal.
"Maaf yang Mulia. Aku telah gagal membunuh mereka!" jawab Tantri.
"Huuuraaaaahhhh" der Vorsitz semakin kesal.
"Akan kuberi kau kekuatan lebih!"
Seketika itu, der Vorsitz mentransfer tenaga dalam nya kedalam tubuh Tantri. Sekarang, setengah dari kekuatan der Vorsitz dimiliki Tantri. Itu artinya, baik der Vorsitz maupun Tantri memiliki kekuatan sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY WEREWOLF
Werwolf[ COMPLETED STORY ] Warning! Full adegan pembunuhan!!! Jangan salahkan penulis ya! Aku udah ngasih peringatan!!! Yang takut darah dsb dimohon tidak membaca!!! Apa kalian pernah memainkan permainan werewolf? Tentu sebagian besar dari kalian pernah m...