werewolf 11 - The Rule

341 25 6
                                    

8 Desember 2016

Sesuai kesepakatan hari ini mereka ke rumah Ibra lagi. Walaupun rasa takut masih bersarang dipikiran mereka, tapi tak membuat mereka luput dari tanggung jawab dan tugas. Yakni menghapus kutukan werewolf.

---------------
Sampai di rumah Ibra.

Mereka masih berseragam sekolah. Wajah mereka kusam. Sangat memperlihatkan kelelahan mereka saat di sekolah.

"Eh kalian dah sampai. Buruan masuk!" seru Ibrahim.

"Udah jam berapa ini? Kalian telat 30 menit. Disuruh datang tepat waktu saja masih telat, gimana mau ngalahin werewolf?" Rian menasehati adik - adiknya.

"Maaf kak kita telat. Tadi masih ada urusan" ujar Erly dengan menundukkan kepala.

"Urusan apa?" tanya Rian.

"Soalnya tadi...."

"Biasa pakibra!" sahut Faris.

"Iya maaf, tadi masih nunggu in anak yang anggota paskibra." kata Bilqis.

"Yaudah kalo gitu! Tapi lengkap kan?"

"Siap lengkap kak!" jawab Erly.

"Ohiya, yang kemaren aku suruh mengajak satu orang lagi bagaimana? Sudah ada?"

"Sudah kak! Lha ini nih anaknya" kata Faris sambil menyeret nya kehadapan Rian.

"Oke, perkenalkan dirimu'

"Perkenalkan nama saya Alfarizal. Bisa dipanggil Rizal, umur saya...." ucapnya dengan logat khas dirinya.

"Cukup! Baiklah, apa kalian semua sudah menceritakan tentang werewolf pada Rizal?"

"Sudah kak, bahkan sangat lengkap. Toh dia biasanya juga main werewolf bareng kita kalo di kelas"

"Bagus kalo gitu. Jadi Rizal ini juga teman sekelas kamu?" tanya Rian pada Ibra.

"Iyess"

"Mmm hampir lupa. Dek, kamu tulis nama kamu dikertas ini ya" ia sodorkan kertas nya pada Rizal.

-----------------

Dengan begini, lengkap sudah pemain nya. Maka permainan dapat dimulai. Beberapa dari mereka terlihat cemas, tapi tak sedikit juga yang wajahnya penasaran dan semangat. Contohnya saja  Erly. Dia terlihat sangat berambisi.

"Sebenarnya aku sangat sedih dan ikut merasa bersalah. Gara - gara kutukan dari game ini, kalian harus bertaruh nyawa"

"Gapapa kak! Ini memang sudah tanggungan kita! Dan ini semua kan juga karna ulah kita yang lancang memainkan nya" jelas Erly.

"Baiklah kalo gitu. Aku akan berikan penjelasan dan arahan. Disini banyak peraturan - peraturan yang harus kalian patuhi. Ada pertanyaan?"

Lagi - lagi mereka saling berpandangan satu sama lain. Uhh sungguh tidak punya pendirian.

"Kapan permainan ini dimulai nya?" pertanyaan muncul dari mulut Rizal, si anak baru.

LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang