Day 16 : Pengorbanan

355 19 1
                                    

Hai kawan...
Jangan biarkan keadaan mengatur dirimu...
Aturlah situasi kondisi ini...
Walau sesulit apapun...
Meski serumit apapun...
Biar seberat apapun..
Jalani dengan Allah disisimu...

XXX

Semalam mereka tidak terlelap sama sekali. Jadi, sebagian kecil ada yang tertidur di siang bolong ini. Sisanya hanya diam termenung.

"Checyl?"

"Iya Ji?"

"Apa yang kamu rasakan saat ini?"
Entah mengapa Aji menanyakan hal itu pada Checylia.

"Bingung" ucap Checyl sambil memanyunkan bibir nya.

"Kalo aku, ingin segera pulang ke wringinanom" dengan nada datar.

"Ngapain kamu ke beringin?"

"Wringin, bukan beringin!" Aji tampak kesal.

"Ohh kirain. Apa wringinanom itu?"
Tanya nya.

"Haduh! Pokonya itu desa tempatku tinggal"

"Hmmm" Checyl mengangguk angguk layaknya sangat paham.

"Ntar kalo kita mati gimana?" muncul pertanyaan inti dari Aji.

"Mati?" Yola yang tadinya terbaring tidur langsung bangun.

Aji mengangguk.

"Yah kalo itu sih urusan sama yang diatas. Itu mah takdir Ji, tapi setidaknya kita harus berusaha dulu. Udahlah dijalani aja. Memang sih, situasi kondisi lagi rumit - rumitnya" terang Yola.

"Okeh" jawab Aji.

Semoga mereka dapat melewati masa - masa kritis disini. Berharap, dapat segera mengakhiri kutukan game ini.

"Baiklah ayo kita segera mencari Andre. Dia dalam bahaya sekarang"

"Kamu lupa! Kamu juga dalam bahaya!" Yola memarahi Rara.

"Kasihan Andre tau"

"Iya, tapi kamu juga harus jaga diri, jangan sampe grusah grusuh" Nasehat Yola akan selalu dipegang Rara.

"Jauh ga sih?" tanya Erly.

"Ngga sih, mungkin dibalik bebatuan besar itu" Checyl menunjuk ke arah yang dia maksud.

"Yah serah lah ayo berangkat!" Erly sudah tak sabar lagi merebut kembali kalung wolfbane yang menjadi hak nya.

"Aahh aww" terdengar suara pria sedang kesakitan.

Dan munculah Faris dari balik batu besar.

"Faris?" spontan mereka sedikit mundur, menjauh darinya.

Tapi ini tidak seperti yang mereka lihat semalam. Tubuhnya kembali seperti semula. Pakaian Faris sudah robek tak layak pakai. Disekitaran badan nya juga banyak luka berdarah.

Kaki nya sudah tidak kuat menompang berat badan nya. Akhirnya dia ambruk ke tanah.

"Faris!" Rara, Aji, Erly, dan Rizal menghampiri Faris yang tergeletak. Yang lainnya hanya melihati dari kejauhan.

LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang