werewolf 2 - Demam werewolf

726 47 5
                                    

Bel sekolah berbunyi, saatnya pulang

Mereka sudah tidak sabar untuk memainkan game ini lagi. Mulut mereka terasa gatal, seakan ingin menuduh dan berpendapat dalam permainan werewolf.

"Guys? Ayo main lagi!" teriak Faris.

"Oke!" kata Rikhi.

"Ayoooo" semua menyetujui.

Kali ini mereka diberikan waktu yang panjang untuk bermain, mengingat sekarang jam pulang sekolah.

"Kalo gitu cepet arahin bangku - bangku nya kebelakang, biar tempatnya agak luas" perintah si heboh, Irfan.

"Ayo siapa aja nih yang ikutan?"

"Aku"

"Aku juga"

"Aku jelas ikut lah"

Dan sebagian dari mereka ingin ikut bermain.

Setelah dihitung, semua pemainnya berjumlah 7 orang. Satu menjadi Tuhan alias moderator, satu menjadi werewolf, satu menjadi cenayang, dan sisanya menjadi villager atau warga.

"Erly?"

"Ape?" jawabnya dengan cuek.

"Kamu ga ikut join?" tanya Yulia.

"Ga ah males" jawab Erly.

"Mending sini ikutan! Asyik loh" ajak Aji.

Lalu Erly menggelengkan kepala, dan tampaknya ajakan Aji tidak berhasil, ia tetap bersikukuh tidak memainkannya.

"Yaudah serah!" kata Yulia.

Di kelas ini terdapat 32 siswa, namun yang saat ini masih berada disni berjumlah 8 orang. Dan hanya satu yang tidak ingin bergabung bermain.

"Oke, sekarang kita kocok kartu karakternya" ucap Rikhi sambil mengumpulkan kartu dan mengocok.

"Game apaan sih! Gajelas amat!" batin Erly dalam hati.

Ketika kartu karakter sudah dikocok, kartu tersebut siap dibagi. Dan ketujuh orang telah mendapat kartu karakternya masing - masing. Lalu mereka memulai permaian werewolf dipimpin sang moderator.

Saat itu Erly hanya diam menyaksikan teman - temannya yang berdebat sengit. Mungkin dalam pemikirannya, dia hanya menonton percakapan yang tidak jelas dan tidak berujung. Pikirnya pun ini hanya akan membuang - buang waktu berharganya.

Permainan berlangsung sengit, satu demi satu warga dimangsa oleh werewolf, lalu permainan berakhir. Dan mereka kembali lagi mengulang permainan sampai beberapa kali dan begitu seterusnya.

"Man teman?" tanya Rara.

"Iya teman" jawab Bilqis.

"Kyile, udah nelpon nih"

"Kylie? Siapa Kylie?" tanya Vivi dengan keraguan diwajahnya.

"Kylie? Itu sebutan ku buat mama. Hehe" jawab Rara.

"Itu artinya aku harus pulang sekarang. Aku pamit pulang dulu ya semua! Kawan - kawan, aku pulang ya" dengan rempong nya Rara berpamitan pulang, karena sang mama telah menjemputnya.

"Iya, hati - hati"

"Bye bye, muach" lalu Rara meninggalkan ruang kelas.

Tak terasa sudah satu setengah jam berlalu. Kini mereka sampai pada titik bosan nya. Tapi kebosanan mereka hanya sejenak. Lihat saja besok, pasti mereka akan memainkan permainan ini lagi.

"Udah, aku capek. Udahan ya"

"Sekarang sudah semakin sore, aku harus pulang dan bersiap mengaji" kata Yulia.

"Yaudah sekarang kita pulang. Toh pintu kelas juga mau dikunci sama penjaga sekolah" ucap salah satu dari mereka yang bernama Nanda.

"Besok main lagi ya?" tanya Rikhi.

"So pasti!" jawab Ibrahim.

Mereka bertujuh segera menata dan merapikan bangku yang sudah tergeser kesana kesini.

"Aku pamit pulang dulu ya"

"Kita juga" kata Nanda dan Tantri.

"Iya hati - hati" Sahut Erly.

Satu persatu mulai berpamitan dan pergi meninggalkan kelas. Tersisa tiga orang yang masih berada di kelas. Mereka sibuk dengan urusannya masing - masing. Faris sedang menunggu Ibrahim yang dari tadi membereskan buku - bukunya. Sementara Erly, dia membaca novel. Dan itu ia lakukan sepanjang permainan werewolf berlangsung tadi

"Udah beres, yuk pulang" Ucap Ibrahim.

"Oke" Jawab Erly.

Mereka bertiga keluar kelas dan berjalan berdampingan. Ibrahim di kiri, Faris ditengah dan Erly berjalan disamping kanan Faris.

"Kamu kok ga ikutan main sih? Seru lho" Faris membuka obrolan, karena dari tadi hanya ada keheningan diantara mereka.

"Ogah ah. Mending aku ngelanjutin baca novelku"

"Wahh kamu belum coba sih! Beneran sumpah seru banget!" berkali - kali Faris memuji permaian itu didepan Erly.

Erly hanya diam cemberut. Ia benar - benar bingung, kenapa game yang sama sekali tidak jelas itu dapat membuat teman - temannya kegirangan.

"Kamu harus coba besok!" seru Ibrahim.

"Ya liat aja besok" sepertinya Erly mulai penasaran dengan permainan halloween itu.

XXXXXXX

Bagaimana menurut kalian?
Apakah Erly akan memainkan game "werewolf" ?
Apakah besok kepala keras nya itu akan luluh?



LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang