Day 1 - Air Merah

351 24 19
                                    

9 Desember 2016

Pagi ini sangat sejuk. Embun dan semerbak wangi bunga menyapa kedatangan para siswa. Suara burung - burung pun menemani pagi hari ini.
Mungkin suasana kali ini menjadi pemandangan indah yang terakhir dirasakan. Semoga dugaan ini salah.

Rikhi datang pertama kali. Tapi tidak langsung masuk, melainkan duduk dibangku depan kelas.

Dia menikmati keindahan pagi hari ini. Mumpung kelas mereka terletak didepan taman yang asri.

"Bisa gak ya? Bisa gak ya? Bisa gak ya? Bisa! Pasti bisa! Nanti  adalah malam ganjil. Aku yakin kita pasti akan selamat" pagi ini Rikhi melamun. Yah, melamunkan werewolf.

"Doorr!!" Rizal tengah mengagetkan Rikhi.

Rizal kurang beruntung, Rikhi sama sekali tidak kaget.

"Apaan sih kamu!"

"Yah! Ngga kaget. Hehe" ucap Rizal.

"Gangguin orang ngelamun aja"

"Astaghfirullah! Ngelamun tidak baik Rikhi" ucapnya.

"Biarin yeee"

"Ciee ngambek ciee" goda Rizal.

"Ahh tau ah! Kamu kok ga mikir sih?"

"Mikir apa?" tanya Rizal.

"Ya nanti malem lah"

"Oh iya ya. Tapi gausah dipikir lah"

"Iye percaya, yang bawa pedang apa? Pedang sobel? Pedang label? Tau ah pokonya pedang apa gitu"

"Pedang Saebel Khi!" ujar Rizal dengan nada sedikit ngambek sembari memanyunkan bibir nya.

"Hehe, maklum lah gatau"

"Ekheeem ekheeem" Faris datang.

Lalu mereka berdua langsung terdiam dan menjaga jarak.

"Pagi - pagi udah berduaan nih" goda Faris.

"Astaghfirullah" ucap Rizal sok suci.

"Faris apaan sih kamu! Kamu gila apa? Kita kan sama - sama cowok! Dasar yiyis!" Rikhi sedikit emosi. Oh iya, yiyis adalah nama masa kecil nya Faris.

"Oke, maaf ganggu nge date nya kalian" Faris langsung masuk ke kelas.

-----------------

"Ingat apa yang dikatakan kakak ku kan?" bisik Ibra kepada Tantri dan Nanda.

"Iya ingat" jawab mereka.

"Jangan sampe orang lain tau!"

"Oke" jawab Nanda.

XXX

"Hai guys, selamat pagi!" sapa Varent.

"Pagi gengs!"

"Tumben hari ini kalian kurang semangat. Pada diem semua lagi!" Ujar Ninda.

"Engga kok, biasa aja" Erly mencari alasan.

XXX
"Teeteteet" saatnya pulang.

"Jangan pulang dulu ya, kita ke rumah Ibra"

"Sip"

Mereka  pergi ke rumah Ibra. Sesampainya disana, Rian mengajak mereka menuju markas mengendarai mobil. Ada juga yang naik sepeda motor membuntuti mobil Rian.

LET'S PLAY WEREWOLF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang