****
sohyun berjalan keluar kelas bersama Jaera, mereka berdua berjalan menuju ke gudang.
"Kenapa kau membawa ku ke gudang?" tanya Sohyun.
"Kenapa kau kembali?" tanya Jaera.
"Aku kan sudah pernah bilang, apa aku harus mengatakannya lagi?" Ucap Sohyun.
"Tolonglah Nana-ah, jangan ganggu aku dan teman temanku." Jaera memohon pada Sohyun.
"Oh kau sudah lupa namaku? Aku Sohyun bukan Nana." Ucap Sohyun.
"Pergilah, aku tak mau kau melukai sahabat sahabatku." Ucap Jaera.
"Hei tunggu, bukankah mereka juga sahabatku sayang?" Sohyun berucap dengan menatap Jaera tajam dan tersenyum miring.
"Oh iya, Taehyung cukup menarik." Ucap Sohyun sembari berjalan keluar gudang.
"Tenanglah aku akan diam." Lanjut Sohyun sembari berhenti sebentar lalu pergi meninggalkan Jaera sendiri.
DEG. Jaera terkejut dengan ucapan Sohyun, bagaimana bisa dia mengetahui bahwa ia menyukai Taehyung. Itu sangat berbahaya untuk Jaera.
****
Taehyung dan kedua temannya sedang berada di kantin bersama Jihyun dan yang lainnya tanpa Jaera, Sohyun telah bersama yang lainnya.
"Dimana Jaera?" tanya Jimin.
"Kami tidak tahu tadi dia keluar kelas terlebih dahulu." Ucap Yura.
'tidak biasanya dia melewatkan ini?' pikir Taehyung.
"ah untuk apa aku memikirkannya." Gumam Taehyung sembari menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikirannya tentang Jaera.
"Siapa yang kau pikirkan Tae?" goda Hoseok yang mendengar gumamannya.
"Eh.. aku tak memikirkan siapa pun dan apa pun." Ucap Taehyung. Semua menatap menggoda.
"Kimchinya akan dingin, makanlah." Ucap Taehyung sembari memakan kimchi yang sudah di pesannya.
'sekarang kau mulai menyukainya Kim Taehyung.' Batin Sohyun sembari tersenyum miring lalu memakan makanannya.
"Aku ke kelas dulu." Ucap Yongbin yang tiba tiba pergi meninggalkan yang lainnya.
****
"Ah bagaimana ini?" Jaera tampak frustasi dengan semua itu.
"Bagaimana bisa dia mengetahu aku menyukai Taehyung?" gumam Jaera sembari mengacak rambutnya.
Saat Jaera melamun tiba tiba Yongbin datang mengagetkannya.
"Jaera..?" Yongbin memegang bahu Jaera.
"Uh.." Jaera terkejut akan kedatangan Yongbin.
"Kau kenapa?" tanya Yongbin, Jaera hanya menggeleng sembari tersenyum.
"Kenapa tak ikut makan? Ada masalah?" tanya Yongbin.
"Aku baik baik saja. Aku hanya tidak lapar." Ucap Jaera berusaha berbohong.
"Walau aku baru berteman dengan mu tapi aku tahu kau berbohong." Ucap Yongbin, Jaera menatap Yongbin ragu.
"Kau tak akan bisa berbohong padaku." Lanjut Yongbin.
"Teman lamaku kembali." Akhirnya Jaera berbicara, Yongbin menatap bingung.
"Lalu ke.." sebelum Yongbin menyelesaikan kalimatnya Jaera sudah memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction'meski jiwa itu telah pergi, raga itu telah hilang tapi semua belum berakhir. Rasa itu masih ada, jiwa itu masih bertahan, kenangan itu masih melekat walau rasa perih yang terdapat tapi yakinlah semua akah berjalan sesuai takdir yang telah tertulis...