****
Setelah sepulangnya dari Sungai Han bersama Yongbin Taaehyung menangis sampai sampai ia tertidur, paginya ia bangun. Ia berjalan menuju cermin, ia menatap pantulannya di cermin.
Kantung mata itu, mata sembab itu, keadaan yang sangat kacau. Ia berjalan gontai ke kamar mandi namun ia menabrak laci dan ada suatu benda yang terjatuh.
"Apa ini?" tanya Taehyung pada dirinya sendiri sebari berjongkok untuk mengambilnya.
"Oh iya inikan surat yang diberi Yongbin kemarin." Ucap Taehyung. Taehyung pun duduk dan membukanya.
'Taehyung mungkin saat kau membukanya aku sudah berada di alam yang berbeda, Tae aku hanya ingin kau tidak membenci sahabat sahabtku. aku tahu kau akan sangat terluka tapi perlu kamu ingat bahwa kau akan selalu berada dalam hatiku, carilah orang yang pantas untuk bersamamu dan juga maaf jika cintaku membuat beban dalam hidupmu. Saat ini aku pergi dan tak kembali, buatlah Ji Hyun bersama Jimin jangan biarkan mereka bertengkar.
Terimakasih kau sudah bahagia bersamaku, terimakasih karena memberiku waktu yang lebih lama dan maaf aku tak bisa bertahan lagi. Semua terasa sakit pada diriku, maaf jika aku menyerah. Aku tahu kau akan bahagia dengan kebahagiaanmu sendiri.
Aku pergi Tae jaga dirimu baik baik. Carilah seseorang yang lain dan tepat untuk menjadi yeojachingumu, aku percaya kau dapat melupakanku. Aku titip Yongbin dan jangan sakiti dia, jaga dia seperti kau menjaga ku. Kau bilang dia juga sahabatmu kan? Jadi sayangi dia seperti kau menyanyangiku dan juga Ho-Seok maupun Jimin. SARANGHAE.' Isi surat dari Jaera dan Taehyung pun menangis.
"Na...do hiks.. Sarang...hae hiks Jaera. Aku hiks... ak..an hiks... menjaga hiks... Yong Bin hiks... hiks..." Ucap Taehyung di sela isakannya dan sambil menyeka air matanya.
****
****
Sesampainya disekolah Yongbin langsung masuk ke kelas lalu menemukan Jihyun dan Yura sedang bercanda bersama yang lain.
Yong Bin pov
Saat aku memasuki kelas aku melihat Ji Hyun dan yang lain sedang bercanda bersama tertawa bersama.
'apa kalian akan tetap tertawa setelah ini? Saat kalian mengetahui bahwa Jaera telah meninggal apa kalian akan tetap tertawa.' Ucapku dalam hati.
"Kenapa kau menatap kita seperti itu?" tanya Yura saat menyadari bahwa ia dan yang lain sedang aku tatap.
"Ani." Ucapku sedikit gemetar.
"Apa kau datang sendiri?" tanya Yura.
"Ani." Ucap ku.
"Lalu kau datang dengan siapa? Jaera?." Tanya Ji Hyun senang.
Cih bahkan kalian tidak trauma sama sekali akan hal kemaren.' Batin ku.
"Apa Jaera sudah sembuh?" tanya Yura.
"Dia sudah sembuh." Ucap ku.
"Tapi aku berangkat bersama Taehyung dan..." lanjutku terpotong.
"Dan Jaera tidak akan datang kesekolah ini lagi dan.." potong Taehyung terhenti sambil merangkul bahuku.
"Dan Jaera tidak akan bersama kita lagi." lanjut Taehyung gemetar. Dapat aku rasakan Taehyung saat ini sedang menahan tangisnya.
"Maksudmu apa Tae?" tanya Ji Hyun.
"Kau akan tahu nanti." Ucap Taehyung. Dan aku melihat ke arah Taehyung dan Taehyung hanya mengangguk tanda bahwa aku harus yakin.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction'meski jiwa itu telah pergi, raga itu telah hilang tapi semua belum berakhir. Rasa itu masih ada, jiwa itu masih bertahan, kenangan itu masih melekat walau rasa perih yang terdapat tapi yakinlah semua akah berjalan sesuai takdir yang telah tertulis...