(Chapter 21)

2.3K 191 1
                                    


****

Jaera menangis sembari mendekap lututnya. Sekarang yang ada dipikirannya adalah keselamatan sahabat sahabatnya.

"Aku sudah pernah bilang bahwa kau akan celaka jika tetap bersamaku." Gumam Jaera, mengingat bahwa dulu ia pernah saling berbicara dengan Yong Bin atas masalah Sohyun.

"Ini salah ku." Lagi lagi Jaera menyalahkan dirinya sendiri.

Cklek, pintu terbuka namun Jaera menghiraukan itu. Ia menenggelamkan wajahnya di dalam lututnya.

"Tenanglah semua akan baik baik saja." Ucap seorang namja sembari membelai surai lembut milik Jaera.

Jaera mendongakkan kepalanya dan terkejut dengan kehadiran namja itu.

"Jimin, Taehyung, Hoseok.." lirih Jaera, ketiga namja itu mengelilingi Jaera.

"Kami ada disini untukmu." Ucap Hoseok.

"Kau tau, kami sangat kawatir dengan keadaanmu." Ucap Jimin.

Air mata Jaera semakin deras mengalir saat matanya melihat mata Taehyung.

"Ini memang salahku, semuanya celaka karena ku." Ucap Jaea.

"Aku memang tak pantas berada disamping mereka."

"Mereka terluka karnaku, mereka...." Sebelum Jaera menyelesaikan ucapannya Taehyung sudah memeluknya.

Grep

Hangat dan nyaman, hanya itu yang dirasakan Jaera saat ini. Jimin dan Hoseok hanya tersenyum melihat keduanya.

"Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri, karena ini juga salah Yura dan Jihyun yang tak mau mendengarkanmu." Ucap Taehyung sembari menepuk pelan bahu Jaera.

"Dan untuk Yong Bin, dia melakukan itu karena dia memang ingin melindungimu." Lanjut Taehyung, Jaera berhenti menangis lalu Taehyung melepas pelukannya.

"Satu hal yang harus kau tau, kami disinii tak mau jika kau terus menyalahkan dirimu sendiri." Ucap Jimin.

Jaera mengangguk dan mencoba tersenyum walau bagi mereka senyuman itu terlalu rapuh.

"Kita akan berjuang bersama sama." Ucap Hoseok.

****

Yura, Jihyun dan Yong Bin berada pada sebuah tempat yang menurut mereka itu seperti gudang.

Gelap, sunyi, kotor. Hanya itu yang mendeskripsikan tempat yang saat ini mereka tempati.

"Jaera memang sialan." Umpat Yura. Yong Bin menatap Yura tajam.

"Kenapa kau terus saja menyalahkan Jaera?" tanya Yong Bin tajam.

"Karena dia yang mengirim kita pesan jadinya kita berada di tempat seperti ini." ucap Yura.

"Dan aku yakin seseorang berjubah hitam semalam itu adalah Jaera." Ucap Jihyun.

"Tutup mulut kalian. Dia tidak tau menahu soal ini." ucap Yong Bin.

"Lalu jika bukan dia siapa lagi?" ucap Yura, Yong Bn terdiam sebentar.

"Sohyun, Kang Sohyun." Ucap Yong Bin.

"Oh jadi sekarang kau menuduhnya?" ucap Jihyun.

"Jangan pernah kau sangkut pautkan semua ini dengan Sohyun yang memang tak tau apa apa." Ucap Yura.

"Wah daebak, kalian benar benar sudah teracuni oleh yeoja iblis itu." Ucap Yong Bin.

"DISINI JAERA BUKAN DIA." Yura membentak Yong Bin.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang