****
Jaera memasuki rumahsakit dengan tergesah gesah. Ia berlari memasuki ruang dokter.
"Ah nona Jaera, ada apa?" ucap dokter sembari tersenyum.
"Bisa periksa saya dok?" ucap Jaera.
"Mengalami lagi?" tanya dokter. Jaera hanya mengangguk.
"Tadi rasanya sangat sakit, tidak seprti biasa dok." Ucap Jaera.
"Baiklah anda berbaring disini." Ucap dokter.
Setelah di periksa dokter memberitahu hasil pemeriksaan kepada Jaera.
"Anda harus rutin meminum obatnya, agar..." ucap dokter terpotong.
"Percuma jika saya meminumnya, hasilnya akan tetap sama." Potong Jaera.
"saya akan tetap pergi meninggalkan semuanya." Lanjut Jaera. Dokter tak mampu berbicara lagi.
"Waktu saya semakin sempit yah dok?" tanya Jaera.
"Anda lebih baik pulang dan istirahat." Ucap dokter mengalihkan pertanyaan Jaera. Tanpa berbicara apa pun Jaera langsung pergi meninggalkan ruang itu.
****
Jaera pov
Ku langkahkan kaki ku gontai menelusuri jalanan kota Seoul yang sudah mulai sepi karna hari semakin malam.
'waktu ku sudah tak banyak lagi, aku harus mengembalikan semuanya.'
Aku harus meninggalkan Taehyung, Yongbin dan juga teman temanku. Aku hanya akan melihat mereka dari atas sana.
Ku langkahkan kaki ku masuk ke dalam apartemen ku. Ku buka kain yang menutupi sebuah benda yang tertutup kaca.
Ku tatap foto foto itu, wajah yang selalu ku rindukan walaupun sikapnya sangat dingin tapi dia-Kim Taehyung- mampu membuat hatiku merasakan cinta dan juga sakit hati.
****
Author pov
Pagi ini Jaera memasuki sekolah dengan senyuman seprti biasa tapi ini hanya sandiwaranya saja.
Hari ini semua murid kembali melakukan aktivitas nya lagi.
"Jaera.." Jimin berteriak sembari berlari menghampiri Jaera. Sang empu yang merasa terpanggi pun menoleh ke belakang.
"Ada apa?" tanya Jaera bingung.
"Mau kencan dengan Taehyung?" tawar Jimin. Jaera sempat terkejut atas tawaran Jimin.
"Mau apa tidak?" ucap Jimin.
"Apa...apa maksudmu..?" ucap Jaera bingung.
"Aku hanya menawarkan kencan kau dengan Taehyung." Ucap Jimin sembari tersenyum.
"Maaf tapi.." ucap Jaera terhenti dan sebelum ia menyelesaikan ucapannya, Jimin membuka mulutnya terlebih dahulu.
"Kau tenang saja, semua akan baik baik saja." Ucap Jimin. Jaera hanya tersenyum.
"Aku akan membantumu bersama Yongbin untuk mengambil semuanya sebelum..." ucap Jimin terhenti. Jaera seakan tahu apa maksud Jimin.
"Kau... kau mengetahuinya?" tanya Jaera. Jimin hanya mengangguk.
"Maaf aku tak sengaja mendengar pembicaraan mu dengan Yongbin." Ucap Jimin merasa bersalah.
"Tolong jangan beritahu siapa siapa Jimin terutama Taehyung." Ucap Jaera.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction'meski jiwa itu telah pergi, raga itu telah hilang tapi semua belum berakhir. Rasa itu masih ada, jiwa itu masih bertahan, kenangan itu masih melekat walau rasa perih yang terdapat tapi yakinlah semua akah berjalan sesuai takdir yang telah tertulis...