(Chapter 8)

2.1K 192 4
                                    


****

Taehyung berdiam diri di dalam kamar, artinya masih belum tenang tentang mimpi semalam.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Hoseok.

"Aku tak tahu, semalam dia bangun dan badannya dipenuhi dengan keringat." Ucap Jimin.

"Sepertinya dia mengalami mimpi buruk." Ucap hoseok berusaha berfikir.

"Tapi mimpi buruk apa yang membuatnya berdiam diri seperti ini." ucap Jimin sembari berfikir begitupun dengan Hoseok.

"Ada apa kalian disini?" tanya Jihyun yang tiba tiba muncul bersama teman temannya. Jimin dan Hoseok terkejut.

"Kau mengagetkan kami." Ucap Jimin.

"Maaf." Ucap Jihyun sembari tersenyum begitu juga dengan Jimin.

"Dimana Taehyung?" tanya Jaera. Jimin dan Hoseok bingung menjawabnya.

Jaera dan yang lainnya menunggu jawaban dari Hoseok dan juga Jimin.

"Jimin-ah, Hoseok-ah dimana Taehyung?" sekali lagi Jaera bertanya, terbesit di dalam hatinya rasa kekawatiran.

"Dia...dia ada didalam." Ucap Hoseok terbata. Jaera langsung membuka pintunya dan melihat Taehyung yang duduk meringkup, dengan kepala yang ditenggelamkan pada kedua kakinya.

"Apa yang terjadi?" tanya Jaera, nadanya mulai terdengar kawatir.

"Sepertinya dia mimpi buruk." Ucap Jimin. Jaera pun menghampiri Taehyung. Ia mengusap lembut surai coklat milik Taehyung.

Sang empu yang merasa ada yang menyentuhnya langsung mendongak ke atas.

"Gwenchana?" tanya Jaera lembut. Taehyung tak menjawab, ia menatap Jaera dengan pandangan kosong.

Jaera duduk di depan Taehyung, ia mencoba menenangkan Taehyung.

"Jangan takut, semua hanya mimpi dan itu tak akan pernah terjadi. Mimpi hanya bunga tidur." Ucap Jaera lembut sembari memegang tangan Taehyung.

Dengan cepat Taehyung berubah, ia memandang datar Jaera dan menepis tangan Jaera.

"Taehyung, ada apa?" Jaera mulai bingung dan kawatir.

"Pergi." Datar Taehyung, hati Jaera merasa tersentak, dadanya sesk dan mata itu mulai memanas.

"Pergi dan jangan pernah kembali." Taehyung mulai sedikit menaikkan nadanya. Jaera seperti patung yang sulit bergerak, badannya kaku tak bisa digerakkan.

Yang di luar pun merasa terkejut dengan suara Taehyung yang terdengar marah. Jimin membuka pintu dan melihat Jaera yang sudah menangis.

Dengan cepat Taehyung berdiri dari duduknya dan keluar dari kamar.

"Taehyung kau mau kemana?" Ucap Hoseok tapi Taehyung menghiraukannya dan terus berjalan.

Jimin dan yang lainnya pun masuk ke dalam menghampiri Jaera yang tiba tiba terduduk sembari terisak.

"Gwenchana?" Yongbin merasa kawatir dengan Jaera. Jihyun, Yura dan Yongbin memeluk Jaera. Ia pun menangis di pelukan ketiga sahabatnya.

Jimin dan Hosoek bingung harus berbuat apa. Apapun yang terjadi Taehyung sudah kelewatan

"Semua akan baik baik saja." Ucap Yongbin sembari melepas pelukannya begitupun dengan Jihyun dan Yura.

****

Sore ini semuanya siap siap untuk kembali pulang. Semua pun berkumpul di samping bis.

"Apa semua sudah lengkap?" Lee ssaem bertanya pada ketua kelas.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang