****
Setelah lima hari Sohyun mengurung Jihyun, Yura dan juga Yong Bin begitu juga jangan lupakan Jaera yang terus di siksa oleh Sohyun selama lima hari itu.
"Mau sampai kapan kau akan seperti ini?" tanya Jimin.
"Aku harus membebaskan teman temanku." Lemah Jaera.
"Aku juga akan membantumu." Ucap Jimin.
"Kita akan berjuang bersama sama." Ucap Hoseok yang tiba tiba datang bersama Taehyung.
"Iya itu benar lebih baik kau jangan menyiksakan dirimu sendiri." Ucap Taehyung.
"Terimakasih." Ucap Jaera sembari tersenyum.
****
"Sohyun keluarkan kami." Semua tetap sama, Jihyun tetap berusaha keluar dan Yura terus berteriak.
"Sohyun, Kang Sohyun keluarkan kami." Telinga Yong Bin terasa panas karena setiap hari ia harus mendengar teriakan Yura dan juga matanya yang harus melihat Jihyun mondar mandir dan terkadang menangis itu membutanya bosan.
"Bisakah kalian semua berhenti dan tenang." Ucap Yong Bin kesal.
"Bagaimana bisa kau tenang dalam keadaan seperti ini?" ucap Yura.
"Apa kau tak kasihan dengan Jaera yang harus melawan Sohyun?" ucap Jihyun. Yong Bin langsung menatap Jihyun tajam.
"Apa aku tak salah dengar?" ucap Yong Bin meremehkan.
"YA, KAU..." ucap Yura terpotong.
"JANGAN BERTERIAK PADAKU..." Potong Yong Bin, saat Yura akan membuka mulutnya lagi Yong Bin berbicara terlebih dahulu.
"Apa yang kalian kawatirkan dengan keadaan Jaera, selama ini kalian kemana? Kalian tidak pernah memikirkan tentang keadaan Jaera, kalian tak mau peduli dengan Jaera sekalipun dia akan pergi.." ucap Yong Bin terhenti ia tak ingin melanjutkan kalimatnya. Yura dan Jihyun terdiam.
Skakmat untuk mereka. Yong Bin benar mereka tak pernah memikirkan Jaera, mereka tak pernah peduli pada Jaera bahkan mereka hanya memikirkan yeoja licik itu.
"Dan sekarang sudah terlihat jelas siapa yang harus kalian pedulikan dan kalian tinggalkan." Ucap Yong Bin sembari melangkah menuju ranjang untuk tidur.
****
Jaera memasuki rumah besar itu dan langsung menuju ke sebuah ruangan.
"Kau sudah datang Jaera?" ucap yeoja itu.
"Tolong lepaskan mereka Sohyun." Ucap Jaera, yeoja yang dipanggil Sohyun pun langsung tersenyum miring.
"Bukankah aku memberikan mu waktu satu minggu Jaera?" ucap Sohyun.
"Aku akan pergi dan tak akan mengganggu mu jadi tolong lepaskan mereka." Ucap Jaera.
"Jangan harap aku bisa melepaskan mereka." Ucap Sohyun.
"Aku mohon."
PLAK.
Jaera terjatuh setelah mendapat tamparan keras itu dan itu membuat bekas merah pada pipinya.
Tiba tiba darah keluar dari hidungnya.
"Kau sangatlah lemah Jaera." Ucap Sohyun. Jaera berusaha berdiri walau darah itu tidak mau berhenti.
BUKK
Kaki panjang itu berhasil mengenai perut Jaera sehingga sang empu terpental.
BRAK. Punggung itu membentur tembok dengan sangat keras. Taehyung dan kedua temannya yang berusaha membuka pintu pun mendengar suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction'meski jiwa itu telah pergi, raga itu telah hilang tapi semua belum berakhir. Rasa itu masih ada, jiwa itu masih bertahan, kenangan itu masih melekat walau rasa perih yang terdapat tapi yakinlah semua akah berjalan sesuai takdir yang telah tertulis...