****
Kencan Jaera dan Taehyung berjalan dengan lancar, Jimin dan Yong Bin pun merasa lega.
Dengan begitu keduanya bisa sangat dekat hingga Jaera akan pergi nanti.
"Kau terlihat senang?" tanya Hoseok, Jaera hanya tersenyum sedangkan Taehyung yang berada di samping Hoseok hanya diam sembari menatap Jaera.
"Aku tidak merasa begitu." Ucap Jaera.
"Sepertinya semalam akan menjadi kenangan yang tak akan terlupakan." Ucap Jimin, Taehyung langsung menatap Jimin kesal dan tajam.
Hoseok sendiri hanya bisa menatap bingung dan penasaran dengan sesuatu yang disembunyikan semuanya.
"Bisakah aku mengetahui itu?" ucap Hoseok. Jimin dan Yong Bin hanya saling tatap lalu tersenyum.
"Kalian melupakan aku." Kesal Hoseok.
"Tenanglah, semalam itu hanya sebuah kencan kecil." Ucap Jimin, Hoseok hanya memandang bingung.
"Siapa yang berkencan?" tanya Hoseok.
"Jaera dan Taehyung." Ucap Jimin dan Yong Bin bersamaa, Taehyung langsung menginjak kaki Jimin sedangkan Jaera hanya tersenyum malu.
"Wah daebak, kalian memang benar benar cocok tuan Kim dan nona Kim." Ucap Hoseok, semuanya tertawa. Taehyung hanya menatap tajam Hoseok.
"Aku tak akan membiarkan kalian selamat." Ucap Taehyung, semuanya langsung lari begitupun juga dengan Jaera.
****
Yura dan yang lainnya memperhatikan Jaera beserta Taehyung dan yang lainnya yang sedang tertawaa masuk kedalam kelas.
Yura menatap tajam Jaera, sedangkan Jihyun menatap rindu bermain dengan Jaera. Tapi rasa benci dalam dirinya membuat rasa itu tergantikan.
Mata Jaera menatap Yura lalu senyuman itu tiba tiba luntur dengan tatapan itu.
'bahkan kau menatapku seperti itu.' Batin Jaera.
"Ayo duduk Jaera." Ucap Yong Bin, keduanya langsung menuju tempat duduk mereka.
"Aku hanya ingin kalian mentraktirku nanti." Ucap Hoseok sembari menatap Jaera.
"Bahkan kau berkencan dengan seseorang sekarang tanpa aku ketehaui." Gumam Yura.
"Aku tidak mau." Ucap Jaera, lalu bel masuk berbunyi.
"Ah lupakan bukankah kau membencinya Park Yura." Lagi lagi Yura hanya bergumam.
****
Bel istirahat berbunyi, semuanya bernafas lega karena pelajaran yang melelahkan itu.
"Ayo kekantin Jaera." Ajak Yong Bin.
"Ne tunggu sebentar." Ucap Jaera sembari membereskan buku bukunya.
Setelah selesai keduanya pergi menuju kantin.
"Kau mau memesan apa?" tanya Yong Bin.
"Seperti biasanya." Ucap Jaera, Yong Bin lansung mengantri. Tak menunggu lama pesanan Jaera datang.
"Cha~ ini makanlah." Ucap Yong Bin sembari memberikan jajjangmyeon dan lemon tea pesanan Jaera.
"Gomawo." Ucap Jaera, Yong Bin hanya berdehem.
Sruuuut. Tiba tiba seorang namja meminum minuman Jaera dan Yong Bin secara bersamaan.
"YA..." teriak keduanya bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction'meski jiwa itu telah pergi, raga itu telah hilang tapi semua belum berakhir. Rasa itu masih ada, jiwa itu masih bertahan, kenangan itu masih melekat walau rasa perih yang terdapat tapi yakinlah semua akah berjalan sesuai takdir yang telah tertulis...