"Wow... two lovebirds," Suara Sam menghentikan acara peluk-pelukan kami.
"Kami hanya merindukan keluarga, Sam. Kau pasti juga memikirkan mereka, kan?" Balas Anna.
"Yah, kami tadi juga mengobrol soal itu dan Yeori sampai menangis kencang,"
"Itu wajar, dan um...besok aku ingin berdoa untuk mereka," Yeori merangkak naik keatas ranjangnya.
"Sudah mau malam, sebentar lagi kita akan makan." Kataku sambil mengganti bajuku dengan kaus hitam yang ada di lemari.
Aku bisa melihat dapur umum dari kejauhan. Tempat itu terbagi dua. Untuk pengungsi dan untuk Marked.
"Seperti VIP saja, eh?" Celetuk Sam sambil mengantri.
Disini, antrian para Marked lebih sedikit daripada antrian para pengungsi.
Saat kami duduk, pundakku ditepuk oleh seseorang.
"Hei, Kid."
"Oh, hai John,"
"Bagaimana disini?"
"Cukup nyaman untuk kami,"
"Oh ya, nanti malam seluruh pengungsi akan dipindah ke pangkalan militer lain. Jadi aula kosong untuk dipakai kalian besok." Jelas John pada kami.
"Hanya kami?" Sam, dia pintar sekali melucu.
"Semua Marked. Tingkat dewasa dan remaja."
Kami kembali ke kamar. Aku memutuskan membuka macbookku. Di tahun ini, internet sangat cepat. Walaupun keadaan dunia saat ini telah berubah, internet di negara kami masih bisa berjalan. Aku mengetikkan sesuatu di laman pencari.
'Apa yang sedang terjadi saat ini?'
Dan muncul banyak sekali artikel. Aku mengklik salah satunya.
•
Dunia Ini Akan Hancur, Kawan!
Hai kalian. Mungkin kalian yang membaca artikel ini masih hidup. Beruntung sekali ya! Kali ini aku akan membahas tentang apa yang terjadi saat ini.
Saat ini aku banyak mendapatkan kabar tentang deathly fog. Ya kabut sialan itu. Mereka sekarang sudah menguasai dunia. Penyebabnya? Aku kurang tahu pasti. Tetapi dengar-dengar, kabut itu adalah uap radiasi nuklir yang bocor dari Rusia.
Sekarang begini. Bagaimana uap itu bisa sampai ke seluruh dunia? Jawabannya adalah sekarang bumi makin panas. Angin bergerak tak menentu. Dan hal ini pun diluar dugaan para ahli. NASA juga terkaget-kaget. Saat mereka melihat bumi dari angkasa, yang terlihat hanyalah kabut kelabu.
Berarti, uap yang tersebar sangat banyak bukan? Dan jangan terkejut saat kalian mengetahui negara-negara seperti Afrika, China, Thailand, dan banyak lagi, mati. Ya, mereka telah menjadi abu.
Oh ya. Kabut sialan itu tidak bisa memasuki bangunan-bangunan. Tetapi, mereka menempel di dinding dan perlahan, mereka menghancurkan bangunan itu. Seperti tikus kelaparan saja. Tetapi kabut itu tidak berpengaruh pada bangunan yang terbuat dari metal yang dialiri listrik. Apapun itu.
Jangka waktu kabut itu untuk menghancurkan sesuatu adalah tiga jam. Jadi kalian bisa bebas, untuk waktu yang singkat. Fyi, kabut itu berjalan. Mereka menyebar dan menetap.
Mungkin sampai disini saja. Dan terimakasih Amerika, internetmu luar biasa. Aku adalah pengungsi. Dan untuk kalian yang tahu, aku Marked. Aku berada di Fort Campbell.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSEEN
Science FictionAkhir-akhir ini, berita tentang kabut mematikan atau 'deathly fog' tersebar luas. Ya, kabut yang samar-samar, bahkan tak terlihat. Aku dan teman-temanku menghiraukannya. Kami pikir itu hanya berita konyol. Tak masuk akal. Lampu sekolah kami tiba-tib...