Happy reading :))
Nana memperhatikan gadis cantik yang sekarang ada disampingnya, lalu menarik nafasnya lelah.
Kamu kenapa sayang? tanya Nana karna melihat perubahan dari sikap Lala yang tiba-tiba.
Sudah berkali-kali ia tanyakan itu pada Lala, namun sikap yang ditunjukkan oleh kesayangannya itu masih tetap sama. Lala masih betah dengan kebisuan-nya.
Sambil terus matanya menatap wajah sang kekasih. Nana meletakkan satu tangan-nya diatas meja untuk menopang dagunya.
Sebenarnya ada apa dengan Lala? apa Lala ada acara lain? atau jangan-jangan Lala gak mau? pikirannya menerka-nerka.
Sikap diam yang sering ditunjukkan oleh Lala saat ia punya masalah selalu saja sukses membuat mood Nana jungkir balik. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya, itulah yang terjadi pada Nana sekarang, ia bingung harus melakukan apa.
Cangkir kopi yang ada diatas meja, kembali diambil oleh Nana, menyesapnya, lalu kembali menaruh cangkir itu keatas meja. Entah, sudah berapa kali gerakan itu juga ia lakukan, dan kini ia kembali memandangi wajah sang kekasih. Kebiasaan, kalau ada apa-apa selalu gak mau bilang! bathinnya kesal. Lalu kembali menghela nafasnya.
Lala yang melihat Nana sedang bingung karna ulahnya, hanya tersenyum tipis.
Melihat itu Nana mengkerutkan dahinya, dia pun berpikir mencari cara bagaimana, supaya rasa penasaran yang sudah menghampirinya sedari tadi bisa terjawab, tidak Nana pedulikan suasana cafe yang semakin ramai, dia gerakan tangannya untuk membelai pipi Lala. Dibelainya pipi kesayangannya itu dengan sangat lembut dan cup, sebuah ciuman manis mendarat dipipi Lala yang sudah merona merah saat pertama kali tangan Nana membelai pipinya. "Maaf" katanya dengan lembut tepat di telinga sang pujaan hati.
Lala membelalakan matanya terkejut dengan kelakuan manis sang kekasih yang sangat beraninya memperlihatkan kemesraan didepan umum. Tetapi sesaat kemudian ia pun tersenyum, dengan perlahan Lala menengok kan kepalanya menatap balik kearah gadis cantik yang sedari tadi sudah ia abaikan.
"Kenapa minta maaf?" kata Lala bingung.
Ish kok dia malah bilang begitu. gak tau aku bingung apa ngeliat sikap dia.
"Maaf aku udah egois ngajakin kamu chek-in tiba-tiba" kata Nana masih tetap terus memandangi wajah kekasihnya. Ada rasa bersalah mengetuk hatinya, saat ia secara tiba-tiba memaksakan keinginannya kepada gadis yang telah membuat kewarasannya itu menghilang .
Dan saat ini. Mata Nana masih saja terus memandangi wajah cantik disebelahnya, mencari seutas senyum yang selalu bisa membuat hatinya merasa tenang. Sedangkan Lala yang ditatap sangat intens, oleh kekasih hatinya, malah mengarahkan pandangan matanya kearah lain.
Bibir Nana menyunggingkan sebuah senyuman, saat ia melihat Lala menjadi salah tingkah karna tatapannya.
Aku akan membuat kamu bicara La, aku gak akan nyerah sampai kamu bilang sama aku ada apa sebenarnya sama kamu.
Dan Nana pun kembali membelai pipi Lala, meraih tangan Lala yang semula ada diatas meja menjadi berada dipangkuannya, dia belai dengan lembut tangan Lala dengan ibu jarinya "hei, kamu kenapa? aku ada disini tepat disamping kamu, kamu cerita ya sayang ada apa?" dengan sangat sabar Nana menghadapi sikap diam Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Complete Me
RomanceCinta lima huruf yang bisa membuat kita selalu merasa benar, Cinta itu indah, Cinta itu manis, Cinta itu bla bla bla. Mendapatkan cinta yang tulus bisa membuat kita terbang jauh menggapai awan. Pahitnya karena di dustai, di khianati bahkan terkada...