Ycm 23

45 4 0
                                    

Hatiku hancur melihat Nana bersama nya, tapi ku coba menerima semuanya. Dan disinilah aku sekarang setelah  ku menyetir slama kurang lebih empat jam.

Ku matikan mesin mobil. Ku merasa mataku terasa berat, sepertinya mataku sembab entahlah, sekarang gimana bentuknya. 

Di depan ku ada center mirror tapi aku tak mau mengarahkan wajahku kesana, iya aku ga mau melihat diriku di depan cermin karna ku tak mau melihat diriku yang rapuh, aku tidak boleh rapuh aku harus menerima ini sebagai salah satu jalan kisah ku dengan Nana.

Aku harus kuat, seperih dan sepedih apapun jalan nya aku dan Nana sudah tau apa yang akan kami hadapi tidak akan mudah, dan kejadian kemarin adalah salah satunya.

Jangan dikira aku tidak menangis, tentu saja aku menangis, tapi itu wajarkan ? Karna hati ku sakit oleh Nana yang pergi begitu saja dengan tidak memberitahu ku apa yang sebenarnya terjadi.

Huft aku menarik nafasku, aku kesal padanya. Harus dengan cara apa lagi aku menghukumnya? Itu masih kupikirkan. 

Aku memikirkan hukuman apa yang akan ku berikan pada Nana kali ini, dan sambil berpikir hukuman apa yang pas untuk nya, ku buka seat belt yang ada di tubuh ku, dan ku  gerakan badan ku ke kiri dan ke kanan.

Mataku menatap keluar kaca mobil, ternyata matahari sudah jelas menampakkan sinarnya. Haruskah aku membuka kamar disini? Menenangkan jiwaku, tapi apa aku bisa tenang? dan mengapa juga aku kesini. Ah Lala bodoh, rutuk ku pada diri ku sendiri.

Setelah ku menimbang akhirnya ku putus kan membuka kamar untuk semalam, iya hanya semalam karna ku tak mau terhanyut dengan kenangan disini, tapi bisa kah ku tak mengingat- nya?

Aku membuka pintu mobil, satu kaki ku turunkan di ikuti kaki yg lain. Aku berjalan setelah ku menutup pintu mobil.

Jalan ku belum jauh, tp ku terpaksa berhenti, saat ku melihat bangunan yang bertuliskan Balairung atau Gedung Pertemuan di sebelah hotel tempat aku menginap. Belum apa-apa kenangan aku bersama Nana sudah muncul. Aku membuang nafas.

Flasback
Beberapa tahun yang lalu 

“ dan pasangan romantis jatuh kepada dua perempuan cantik,  Nana dan Lala” aku menganga dan menutup mulutku dengan tangan mendengar kalimat itu ah bagaimana bisa? Ngaco ini vote. Ucap ku pelan tak percaya dengan apa yang ku dengar.

Aku abaikan perkataan mc dengan memainkan handphone ku, namun, lagi-lagi untuk yang kedua kali nya mc memanggil, iya namaku kembali disebutkan , eeh tapi mengapa hanya aku yang dipanggil bukankah Nana juga harus dipanggil? Aku  bertanya-tanya, ku tegak kan tubuhku, apakah aku salah mendengar? Ternyata tidak, karna memang hanya namaku yang disebut sebab Nana sudah berdiri disamping mc sewaktu mata ku liar mencari nya.

Aku diam, aku menarik nafas menimbang, haruskah aku ikut maju menemani Nana diatas panggung?

Dengan mataku aku melihat Nana dari tempatnya berdiri  terus menerus menggerak-gerakan tangan nya memanggil ku untuk menyusul dirinya naik ke atas panggung. Aku tertegun di tempatku dan melihatnya, harus kah aku berjalan ke sana sedangkan kategori yang ku menangkan sangat lah konyol. Aku bingung.

Dalam ke bingung-an ku, aku merasakan seseorang menarik tangan ku dan orang itu adalah Nana, dia membawa ku ke atas untuk berdiri disampingnya. Iya kami berdua sudah berada di atas panggung bahkan Nana sudah menerima hadiahnya.

“Senyum La” ucap Nana pelan sambil menyenggol lengan ku.  “Ah” aku ngelek untuk sesaat sampai kurasakan ada senggolan kecil lagi di lengan ku, aku melihat ke arah Nana, dia tersenyum, aku mengerutkan dahiku tak mengerti kenapa dia tersenyum seperti itu, aku pun bertanya pelan padanya "apa?" Tanyaku pada Nana, Nana tidak menjawab tapi   mengarahkan matanya ke tangan-nya yang sedang memegang amplop. “lihat nih“ ucapnya dengan mata yang berbinar sambil menunjukan isi dari amplop itu. 

Gestur tubuh Nana membuatku semakin bingung dan aku yang  penasaran dengan perintahnya terpaksa  mengarahkan mataku untuk melihat isi dari amplop tersebut dan wow mataku pun tak kalah berbinarnya dengan Nana sungguh nominal yang fantastis,   Namun ku ingin memastikan apakah angka 0 yang tertera memang segitu atau jangan-jangan orang yang memberi salah menulis. Haha.

Aku pun melayangkan kembali mataku melihat Nana dan seakan tau dengan apa yang mau ku tanyakan Nana mengangguk, membalas tatapan ku. Kami pun saling memandang, saling menatap dan kemudian kami tertawa. Tak menyangka kategori yg ku sangka konyol ternyata memberi kami uang jajan yang lumayan besar sebagai pelajar.

Flasback off

Aku terdiam di tempatku  mengingat itu. Belum apa-apa satu kenangan  sudah muncul. Helaan nafas ku hembuskan.

Tak mau terlarut di dalam jalur kenangan yang ku bikin sendiri, aku pun berniat berjalan lagi, namun sebelum kembali berjalan, ku tolehkan kepala ku kebelakang sebentar, melihat kembali bangunan itu, bangunan yang membuat aku dan Nana menjadi semakin dekat. Sudah puas melihat bangunan bersejarah itu aku pun melanjutkan langkah ku, sambil mengumpat pelan merutuki diri ku yang bodoh dengan  datang kesini.

Bagaimana jika ruangan-ruangan lain nya kembali memunculkan kenangan. Aku belum siap

Tbc

Ayrrin
28okt23

You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang