"Aku udah diparkiran" kata Nana
dari balik telponnya"Iya, aku jalan" kata seseorang di sebrang sana membalas kata-kata Nana.
Lalu mereka berdua mematikan ponselnya masing masing.
Nana mengetuk-ngetukkan tangannya di kemudi setir, menunggu gelisah seseorang yang baru saja ia telpon, tak ingin ada salah paham dalam hubungannya, sesaat setelah Nana bilang akan menjemput Lala agak terlambat, tak lama ia kembali menelpon Lala, akan menjemput kesayangannya itu dan mengajaknya untuk bertemu dengan Anjani orang yang ia duga datang pada pesta sahabatnya waktu itu.
*****
Terlihat Lala dengan anggunnya berjalan menghampiri mobil, Nana pun turun dari mobilnya menyambut sang kekasih, tertegun ia sesaat, saat dadanya terasa bergemuruh manakala matanya menangkap iris cantik pasangannya tersebut, ia pun melanjutkan langkahnya saat ia sudah bisa menormalkan detakkan dalam dadanya.
Tersenyum Nana menyambut kedatangan Lala, digandengnya tangan Lala oleh Nana ke arah pintu penumpang dibukakannya pintu tersebut dan dipersilahkannya masuk kesayangannya itu oleh dia.
Tak lupa dipasangkan olehnya seatbelt ketubuh kesayangannya itu, setelah dirasa sudah terpasang dengan sempurna, Nana tidak langsung mengeluarkan badannya dari dalam mobil, dikurungnya badan Lala olehnya. Lalu Nana menatap dalam keiris indah milik Lala "hai kamu" ucap Nana pada Lala.
Kemudian Nana mengecup sekilas bibir Lala, rona merah dan senyum malu-malu pun tak bisa disembunyikan oleh Lala dari wajah cantiknya. Tangannya membelai dengan lembut wajah Nana yang ada didepannya "hai juga kamu" katanya menjawab sapaan Nana, lalu ia balas mengecup bibir ranum kesayangannya itu.
Nana pun semakin mengurai senyumnya, saat sapaan hangatnya dibalas tak kalah hangat oleh Lala.
Kini kembali mata hitam Nana, menatap kedalam iris indah milik Lala, matanya menyusuri setiap guratan indah yang terpancar dari wajah kesayangannya tersebut "cantik banget" katanya sambil tangannya membelai dengan lembut wajah Lala.
Lala yang dipuji oleh Nana hanya bisa menundukkan wajahnya malu-malu.
Dan seakan tak puas hanya menatap, tak puas hanya sekedar memuji, Nana memajukan badannya lebih mendekat, dan sedikit merunduk, kemudian ia berbisik dengan sangat lembut di telinga sang kekasih "pacarnya aku" dengan sangat bangga Nana ucapkan itu sebagai luapan rasa yang sedang ia rasakan saat ini. Mengecup gemas pipi kesayangannya, dan kembali menatap kesayangannya itu, sebelum akhirnya ia menjauhkan badannya dari Lala dan melangkah berputar kearah kursi pengemudi.
*****
Setelah beberapa detik Nana menutup pintu mobil, Lala menyandarkan badannya ke bangku, ia menghela napasnya pelan, teringat kata-kata Nana tadi ditelpon.
Nana bilang padanya kalau Adi tadi menemuinya dikantor, Lala pun menghargai kejujuran yang keluar dari mulut Nana, walaupun kadangkala hatinya menjerit karena letupan-letupan kesadaran yang suka datang secara tiba-tiba, tapi dalam mimpi dan cintanya ia percaya bahwa selalu ada harapan dalam ketidakmungkinan, karena wanita itu, wanita yang rela melakukan apapun untuknya, yang selalu berusaha membuatnya senang entah dengan apa dan bagaimana caranya. Wanita itu pula yang sudah membuat ia merasakan cinta sesungguhnya.
Dan kini wanita itu sedang duduk dengan anggunnya di belakang kemudi setir, menatap sayang ke arah Lala "udah ngeliatin akunya? kita jalan ya?" katanya sambil mengusap lembut kepala Lala.
Dengan pipi yang sudah merona merah, karna ketahuan sedang menatap Nana, Lala pun mengangguk tanda mengiyakan.
jika tak bisa kusambut pagiku dengan senyummu, maka aku akan tenggelam bersamamu saat senja menyapa. Kata Lala dalam hati dengan senyum yang terkembang dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Complete Me
RomanceCinta lima huruf yang bisa membuat kita selalu merasa benar, Cinta itu indah, Cinta itu manis, Cinta itu bla bla bla. Mendapatkan cinta yang tulus bisa membuat kita terbang jauh menggapai awan. Pahitnya karena di dustai, di khianati bahkan terkada...