YCM 10

1.3K 116 8
                                        

"Hmm" ucap Nana, saat ia merasakan tangan kesayangannya itu sedang membelai pipinya.

"Bangun, jam enam" kata Lala berbisik dengan sangat lembut ditelinga sang kekasih, kini bibir ia pun sudah beralih menciumi pipi kekasihnya.

"Hmm, lima menit lagi ya, aku masih ngantuk" ucap Nana merespon kata-kata Lala, sambil tangannya menarik badan kesayangannya itu, untuk ia peluk.

Tak lama Nana merasakan sebuah anggukan di ceruk lehernya, tanda sang kekasih menyetujui maunya.

Tangan Lala pun sudah ikut melingkar diatas tubuhnya.

Merasakan itu semua membuat bibir Nana membentuk sebuah lengkungan indah, dan dengan perlahan tangan ia pun membelai lembut rambut kesayangannya. Lumayan lima menit bathinnya, dan matanya pun kembali tertutup secara sempurna.

*****

Kriiiiinnnngg...

Nana terbangun karna bunyi ponselnya yang sangat keras, ia bangun dan langsung terduduk diatas ranjang, tangannya ia julurkan untuk melihat siapa yang sudah menelponnya pagi-pagi begini, tapi diurungkan niatnya karna matanya terarah melihat jam yang menggantung di dinding, sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.

Ditendangnya selimut yang membalut tubuhnya, lalu tangannya menggoyang goyangkan bahu kesayangannya yang masih saja tertidur padahal bunyi ponsel yang kencang bisa membangunkan siapa pun yang masih tertidur.

"Sayang bangun" kata Nana mencoba membangunkan Lala yang masih saja asyik dibawah selimutnya.

"Lima menit lagi, aku masih ngantuk" kata Lala masih sambil memejamkan matanya

"Gak ada, gak ada, gak ada, tadi perasaan aku juga bilang gitu deh dan efeknya kita berdua jadi kesiangan, ayo bangun" tangannya masih saja terus mengguncang-guncangkan bahu Lala.

Lala tersenyum lucu dalam tidurnya, matanya memang masih terpejam tapi telinganya mendengar semua kata yang diucapkan oleh Nana, ia membenarkan semua ucapan Nana, karna saat Nana menarik tubuhnya untuk dijadikan guling ia pun jadi ikut tertidur dan benar efeknya mereka berdua menjadi kesiangan, sesungguhnya itu tidak berpengaruh untuk Lala, karna Lala ia bukan pegawai kantoran, ia mempunyai usaha sendiri, sebuah wedding organizer tepatnya, dan kapan saja ia mau berangkat kekantor miliknya. Itu terserah dia karna ia tidak terikat dengan jam kerja.

"Ayo Lala bangun, udah jam delapan kita udah kesiangan ini" lagi ia mengguncang bahu Lala dan mencoba membangunkannya.

Nana pun menjadi sedikit kesal, karna sang kekasih sangat susah ia bangunkan. Tapi tetap saja ia berusaha untuk terus membangunkan kesayangannya itu. Tanpa kenal lelah Nana pun terus saja mengguncang-guncangkan bahu Lala supaya cepat terbangun.

Tapi kemudian Lala menggeliat dengan manjanya, ia menjulurkan kedua tangannya meminta Nana untuk menarik tubuhnya dari atas kasur.

Rasa kesal yang ada dalam diri Nana seketika hilang, ia merasa gemas sendiri melihat tingkah makhluk cantik yang ada di depannya sekarang, ia pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aah Lala, jangan manja dong ayo cepetan bangun" kata Nana pada Lala berusaha menutupi hasratnya ugh ugh kenapa juga harus kesiangan teriak bathinnya.

Nana pun menerima uluran tangan Lala, menarik badan Lala dengan kedua tangannya, yang otomatis langsung membuat Lala terduduk diatas ranjang.

Setelah ia berhasil membuat Lala terduduk diatas ranjang dengan cepat pula Nana langsung loncat dari ranjang. "Aku mandi duluan" katanya secara tiba-tiba tapi tak ia langkahkan kakinya untuk ke kamar mandi, tapi Nana malah berdiri tepat di samping ranjang, dan tertawa dengan riang melihat Lala yang jatuh tersungkur diatas kasur karna tak berhasil mendapatkan tubuhnya untuk dipeluk.

You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang