YCM 09

1.4K 121 12
                                        

Happy reading :))

Nana pov

Aku berdecak dan menghela nafasku lelah, siapa lagi yang menggangguku kali ini, tak bisakah untuk sebentar aja aku berdamai dengan hatiku dan menikmati waktu dalam ketenangan jika sedang bersama dengannya

Huft kembali ku menghela nafas

"Ayo sayang kita pulang" ajakku padanya.

Aku takut akan terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan, karna itu aku pun mengajaknya untuk pulang ke aparteman.

Lala menampakkan wajah herannya padaku, mungkin ia bingung kenapa tiba-tiba aku mengajaknya untuk pulang, ia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku "kamu kenapa, hmm?" tanyanya heran, tangannya meraih tanganku untuk ia genggam.

Aku menoleh padanya kemudian aku tersenyum atas perhatiannya "kata Dewi ada yang nyari aku, dan sekarang orangnya itu, lagi nunggu diruang kerjanya dia".

"Siapa?" tanya ia lagi padaku dan kurasakan genggaman tangannya kini semakin erat ditanganku, padahal aku sendiri pun sudah menggenggam tangannya dengan sangat erat, mungkinkah ia khawatir?

Ku angkat bahuku "gak tau" jawabku jujur padanya.

Dan kini aku melihat dengan jelas kekhawatiran diraut wajahnya yang cantik.

Kulepaskan genggaman tangannya yang berada di tanganku, kulepaskan bukan untuk menjauh darinya, karna kini tanganku beralih untuk merangkul pundaknya, lalu membawanya ke kursi untuk duduk, "kamu duduk dulu ya. Aku mau nyari Dewi dulu, kita pulang aja ya?" ia mengangguk. Aku pun tersenyum kepadanya lalu mengusap belakang punggungnya berupaya memberi ketenangan padanya. Padahal aku sendiri pun juga butuh ketenangan, tapi karna ku tak mau menambah khawatir dirinya aku pun jadi berusaha tenang didepannya.

*****

Mataku menjelajah seisi ruangan mencari sosok Dewi ternyata ia juga sedang berjalan ke arah kami. Setelah dirinya sudah berada dekat denganku, aku langsung pamit ingin pulang padanya "gue sama Lala gak bisa lanjut ya De, makasih buat semuanya"

Dewi memutar matanya malas mendengar ucapanku mungkin karna aku memilih pergi meninggalkan pestanya mangkanya dia acuh seperti itu. Biarlah besok juga Dewi sudah kembali baik padaku.

Aku tersenyum kearah Dewi "sorry" kataku kepadanya sambil kutepuk bahunya.

Dan kini tanganku meraih tangan Lala "ayo sayang" kataku padanya. Lala mengangguk dan mengangkat badannya.

Baru selangkah kaki ku berjalan, Dewi meraih tanganku

" Serius lo mau balik?"

Aku mengangguk

Dewi berjalan menghampiri

"Temuin dululah Na sebentar aja juga gak pa-pa, kasian dia udah nunggu lama, dia masih ada diruang kerja gue tuh. Tenang elo gak usah khawatir tuh orang udah gue kasih minum, jadi gak bakal dehidrasi dia. Hahaha" Dewi berusaha bercanda tapi aku jadi semakin bingung.

Aku pun tertawa garing "hahaha apa sih lo gak jelas ah, emangnya siapa sih?" sambil kuputar mataku malas.

Tapi Dewi malah tertawa mendengar kata-kataku

"Elo lihat sendiri aja deh gih sana"

"Gak usah main rahasia-rahasian deh De sama gue, tinggal ngomong aja susah benar!" kataku dengan nada sedikit jengkel dan mataku melirik kearah Lala yang hanya terdiam mendengarkan obrolanku dengan Dewi.

Dewi malah kembali tertawa, makin jengkelkan aku dibuat olehnya.

Tak mau ada salah faham antara aku dan Lala, aku pun merajuk kepada Lala "sayangg coba kamu yang tanya sama Dewi kali aja dia mau jawab serius, kalau kamu yang tanya"

You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang