Aku sudah menduga sewaktu handphone Dhewi bergetar di ruangan kamarnya pasti Adi yang menelpon dia, dan dugaanku ternyata benar kalau itu memang Adi karna, aku ada membatalkan janji untuk menemaninya keacara kantor dia hari ini tapi demi kesayanganku sengaja aku lupakan janjiku itu, dan sialnya aku lupa untuk mengabari dia.
Sampai akhirnya Adi kembali menelpon Dhewi karna melihat mobilku yang terparkir dengan rapih di depan hotel.
Haha gimana aku mau ingat sama Adi kalau aku udah bersama Lala, jangankan untuk ku beranjak makan untuk sekedar beranjak ke kamar mandi saja aku enggan jika sudah bersama dengan Lala.
Sambil menunggu lift berhenti di lantai tujuan. Ku pakai cardigan yang tadi sempat ku ambil di punggung kursi untuk menutupi tubuhku karna saat ini aku hanya memakai shortpants dan tanktop.
Dan kini Lift pun sudah berhenti dilantai yang menjadi tujuanku, dan mataku langsung melihat Adi sedang duduk di coffe shop.
Sambil berjalan kulihat dirinya meneliti apa yang sedang dipakainya sekarang. Kaos polos warna putih dengan memakai jaket bomber warna biru dan celana levis yang senada dengan warna jaketnya. Tampan satu kata untuk mengungkapkan fisiknya Adi.
Kini aku sudah berdiri tepat di sampingnya, dan menyentuh bahunya "Di, ngapain kesini? tau dari mana kalau aku ada disini?" kataku tanpa berbasa-basi padanya.
"Duduk dulu sayang" kata Adi tersenyum saat ia menoleh padaku.
Adi menarik tanganku untuk duduk bersamanya saat aku udah duduk didepannya ia kembali melanjutkan kata-katanya "Aku mau jemput kamu kesini. Tadi aku telpon Dhewi, kata Dhewi kamu ga ada disini tapi aku lihat mobil kamu ada diparkiran aku telpon Dhewi lagi dan iya kata Dhewi kamu ada disini."
Aku menghela nafasku mendengar kata-katanya.
"Maaf ya Di aku batalin janji aku hari ini. Kerjaan lagi banyak banget besok mesti udah pada harus selesai semua." kataku beralasan ngasal terserah dia mau percaya apa gak.
Kulihat dia menganggukkan kepalanya.
"Lagipula kalau aku pulang sekarang papa, mama juga pasti akan tanya aku darimana." kembali aku beralasan
"Kalau itu kamu gak usah khawatir, aku bisa kasih penjelasan ke papa, mama kamu"
Kata Adi kembali menjawab perkataanku.
Ah sial! salah ngomong aku. Iyalah pastinya papa mama bakal ngasih ijin ke dia seandainya aku gak pulang berhari-hari pun asal dengan dia pastinya aku gak akan dicari.
Aku kembali menghela nafasku.
"Ayo" Adi menggenggam tanganku yang berada diatas meja.
Aduh harus alasan apalagi ini, pikiranku sudah tak tenang mengingat Lala yang berada didalam kamar sendirian.
"Ayo" katanya lagi, kali ini ia sedikit memaksaku menggenggam tanganku paksa, setengah badannya pun sudah hampir berdiri.
Aku terdiam. Habis sudah semua alasanku.
Ku angkat satu tanganku ke udara bermaksud ingin memesan secangkir kopi agar aku dapat kembali mencari alasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Complete Me
RomansaCinta lima huruf yang bisa membuat kita selalu merasa benar, Cinta itu indah, Cinta itu manis, Cinta itu bla bla bla. Mendapatkan cinta yang tulus bisa membuat kita terbang jauh menggapai awan. Pahitnya karena di dustai, di khianati bahkan terkada...