Ycm 24

46 5 0
                                    

Seperti nya aku harus kembali, aku ga bisa berlama-lama disini, gila bisa gila gue. 

Kira- kira itulah Kalimat-kalimat yang Lala ucapkan sepanjang jalan.

Lala, masih saja terus merutuk dan mengoceh, tapi anehnya, mulutnya merutuk tapi tubuhnya berkhianat. Gimana ga berkhianat, salah satu anggota tubuhnya malah membawa ia berjalan jauh menuju sebuah kamar yang sudah ia pesan lewat seseorang.  

Sepertinya Lala sudah siap dengan kenangan²an yang akan kembali muncul, bukan kenangan buruk sebenarnya tapi untuk Lala yang mengingat kenangan ini sendirian tanpa Nana itulah yang membuat nya tersiksa. Dan sampailah Lala di depan sebuah kamar   dilihatnya angka yang tertempel di depan pintu kamar bernomor kan 396 membuat Lala menghentikan langkahnya, kenapa harus kamar ini lagi  kesal nya namun ada sedikit senyum terkembang disana.

Lala membuka pintu dengan satu tangan dan satu tangan lain-nya dia gerak kan untuk mengambil handphone nya yang berada di dalam tas, membuka aplikasi hijaunya dan mengetikan sesuatu di room chat orang yang sudah membantu dan menemaninya dari kemarin.

“makasih ya Dhe” ketik Lala tanpa menunggu balasan dari yang punya room , dia lalu keluar dari room tersebut namun sebelum dia keluar dari aplikasi hijau itu, dia memeriksa hape nya melihat dengan teliti adakah Nana mengabarinya hari ini entah itu lewat chat atau panggilan, tapi ternyata tidak ada.

Dengan perasaan kecewa, Lala kembali memasukan hapenya ke dalam tas dan melempar tas itu ke atas ranjang lalu dia berjalan  ke arah balkon yang berdapat dikamar, menyenderkan kedua tangan di atas besi balkon dan mengedarkan pandangan nya kebawah ke arah kolam renang yang ukuran nya tidak terlalu besar, pikiran nya kembali melayang, andai dia kesini bersama Nana, pasti dia akan melihat Nana yang sedang berenang kesana kemari sambil tersenyum padanya.

Namun kenyataan nya Nana tak ada, Nana tak bersama Lala saat ini.

Lala kembali menghela nafas.

Kali ini Lala memundurkan langkahnya, berbalik dan bersandar di pintu kaca yang menghubungkan antara kamar dengan balkon. Matanya tertuju ke seprai putih yang berada di atas kasur, dia tersenyum dan entah kenapa wajahnya sedikit memerah saat dia, mengingat kenangan nya kali ini. Senyum terus terukir di bibirnya, andai kamu ada disini Na, ucapnya sebelum dia melangkahkan kaki ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya untuk beristirahat. Met bobok sayang ucap nya lagi sebelum dia terhanyut ke alam mimpi.

Tbc

Ayrrin
281023

You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang