Pelukan hangat Dewi dirasakan oleh Lala ditubuhnya. Dan dengan perlahan tangis Lala pun mulai mereda saat Dewi semakin erat memeluknya "sabar La, kamu sabar ya, nanti Nana-nya aku jitak deh udah bikin kamu kayak gini" diciumnya kepala Lala yang ada dipelukannya lalu ia mengusap punggung belakang Lala dengan tangannya.
Masih sambil terisak Lala menganggukkan kepalanya dibahu Dewi "jangan keras-keras ya De tapinya, kasihan Nana nanti dia kesakitan." kata Lala di sela-sela isaknya masih sempat ia berpikir seperti itu.
Dewi hanya bisa menarik nafasnya mendengar ucapan Lala dirinya menjadi semakin geram dengan Nana sahabatnya itu, tak ia sangka cinta sang sahabat bisa sangat begitu berpengaruh pada wanita cantik yang berada disampingnya. Dan entah mengapa itu semakin membuat ia merasa geram.
Dewi merenggangkan pelukannya dan menatap Lala tangannya meraih mengambil tissue yang berada di atas dasboard untuk ia berikan pada Lala.
"Nih hapus dulu, udah ah jangan nangis lagi ya" kata Dewi dan memberikan dua lembar tissu ke arah Lala
"Makasih De" ucap Lala sambil tersenyum
"Sama-sama cantik, Sekarang kamu mau kita kemana nih?" Kata Dewi saat ia melihat Lala sudah bisa menenangkan dirinya.
"Tadi kamu mau ajak aku kemana?" Lala bertanya balik ke Dewi.
"Tadi sih aku mau ajak kamu ke pantai, biar kamu tenang gitu tapi sekarang terserah kamu deh, kamu mau kita putar arah balik ke hotel aku? atau kita kerumahnya Nana aja yuk?" kata Dewi sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Lala.
Lala tersenyum melihat kerlingan mata Dewi, untuk sesaat Lala terdiam mendengar ucapan Dewi namun, sedetik kemudian ia menggangguk dengan semangat.
"Ayo De kita kerumahnya Nana" kata Lala dengan semangat tak mau mensia-siakan kesempatan yang datang menghampirinya. Mumpung ada Dewi yang nemenin kata bathinnya senang
Dewi tertawa mendengar suara Lala yang begitu sangat bersemangat
"Ugh! mau ketemu Nana aja semangat banget kamu." kata Dewi entah menyindir entah meledek yang pasti Dewi tersenyum karena ia sudah kembali melihat rona merah di wajah Lala.
"Aku kangen sama Nana. Hehe" ucap Lala jujur dan terdengar sangat malu-malu, dan memang benar rona merah itu sudah kembali terlihat di wajah cantiknya.
"Okeh, kita kesana ya La." kata Dewi
"Bentar De" Kata Lala tiba-tiba, tangannya dengan sengaja menahan tangan Dewi yang ingin memasukkan perseneling mobil.
Dewi menatap Lala heran "kenapa La?"
"Hmm, itu...Makasih ya De" ucap Lala tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Dewi mengangguk dan kembali tersenyum ke arah Lala "kamu kayak sama siapa aja deh. Iya sama-sama cantik." katanya sambil mengkibaskan rambutnya kebelakang dan tertawa. Lala pun juga ikut tertawa melihatnya. Setelah mengatakan itu kemudian Dewi menjalankan mobilnya ke arah apartemen Nana.
Sepanjang perjalanan banyak yang dibicarakan oleh mereka berdua dari trend masa kini, hingga masa kecil Nana dulu. Dewi menceritakan kepada Lala kalau ia pernah melihat foto telanjang Nana sewaktu Nana masih bayi. Yang ternyata cerita Dewi itu kembali sukses membuat mood Lala jungkir balik. Kini Lala kembali merasa sedih dan sekaligus merasa iri sama Dewi bahkan ia pun juga merasa iri sama Adi, karena pikirnya mungkin saja Adi sudah melihatnya terlebih dahulu sebelum dirinya.
Lala menghela nafasnya
Dan seakan tau apa yang sedang Lala pikirkan Dewi tertawa "ya ampun La kamu kenapa lagi? masa aku cerita begitu aja kamu sedih lagi sih? kamu juga kan udah sering ngeliat Nana gak pakai baju?" celetuk Dewi asal kemudian ia tertawa dari balik kemudinya
![](https://img.wattpad.com/cover/93956524-288-k716688.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Complete Me
RomanceCinta lima huruf yang bisa membuat kita selalu merasa benar, Cinta itu indah, Cinta itu manis, Cinta itu bla bla bla. Mendapatkan cinta yang tulus bisa membuat kita terbang jauh menggapai awan. Pahitnya karena di dustai, di khianati bahkan terkada...