Chapter 35

365 10 0
                                    

"Cha."

Acha menoleh ke belakang, mengurungkan niatnya keluar dari mobil Elang. "Apa?"

Elang menatap Acha lalu menggerakkan bola matanya ke atas. Cowok itu terlihat ragu.

Acha menaikkan alisnya, menunggu Elang bicara. Ah dari tadi sikap cowok itu sangat aneh. Tidak banyak bicara seperti biasanya.

Acha melepas ikatan rambutnya, dan membuat rambut sebahunya terurai lepas. Hampir membuat Elang kehilangan fokusnya. Acha cantik.

"PAGI!"

Seruan dari luar mobil Elang terdengar heboh. Membuat dua remaja didalam mobil menatap keluar.

Mia membuka pintu sebelah Acha. "Ini masih pagi kok pada nggak semangat gitu sih!" celoteh gadis itu. Dibelakang nya berdiri Rendy dengan tawa kecilnya akibat ucapan Mia.

Acha hanya tertawa singkat menanggapi omongan Mia. Sedangkan Elang menyisir rambutnya dengan jarinya.

"Kelas yuk!" ajak Mia.

Acha menoleh ke Elang. Melihat cowok itu, apa ingin melanjutkan pembicaraan nya.

Merasa diperhatikan. Elang tersenyum tipis pada Acha. "Lo duluan aja sama Mia."

"Lo mau ngomong apa tadi?"

"Nggak jadi, nggak penting juga..."

Acha terlihat tidak percaya dan ingin kembali memastikan. Tapi panggilan Mia dari luar membuat Acha mengurungkan niatnya. Acha menggangguk pelan. "Oke." Ucapnya lalu turun dari mobil dan berjalan menuju kelas bersama Mia.

Begitu jarak Acha dan Mia sudah jauh. Elang baru turun dari mobil. Menyampingkan tas nya yang terlihat tidak ada isinya itu. Cowok itu menghampiri Rendy yang menunggu dengan menyandarkan tubuhnya pada mobil Elang sembari memainkan ponselnya.

Elang ikut menyandarkan tubuhnya disamping Rendy. Cowok itu mengeluarkan ponselnya dari saku seragam sekolah.

Ada 1 pesan yang belum dibaca dari Micell.

Micell : El, sore ini ada acara nggak? Ayah ngundang kamu makan malam bareng dirumah

Elang mengacak rambutnya. Membuat bingung Rendy. "Kenapa, lo?" tanya Rendy yang hanya dijawab gelenggan dari Elang.

Setelah itu Rendy kembali fokus pada ponsel. Begitupun dengan Elang.

Cowok itu kembali membaca pesan dari Micell. Lalu jari-jari nya mulai bergerak dilayar ponsel.

Elang : aku nggak ada acara. Iya nanti aku kerumah

Begitu pesan itu dikirim. Elang segera memode pesawat kan ponselnya dan memasukan kembali ke saku seragam.

"Micell, lagi di Indonesia," elang membuka suara.

Rendy tampak acuh tak acuh mendengarnya. "Hmm,"

"Kemarin gue abis ketemuan." ujar lagi Elang. Pandangan cowok itu lurus kedepan.

Rendy mulai sedikit tertarik. Cowok itu melirik Elang. "Terus? Lo ketemu tunangan nya?"

"Pertunangan nya dibatalin. Dia mau balik lagi sama gue,"

Kali ini Rendy menurunkan ponselnya. Menatap Elang penuh tanya. "Tapi lo nolak, 'kan?" tebak cowok itu.

"Gue nggak tahu mau jawab apa."

Pletak.

"Ya ilah! Jelas-jelas ada Acha. Masih aja ragu lo." ceplos Rendy. Lalu mengangkat kaki dari area parkir. Meninggalkan Elang yang masih sibuk dengan pikirannya.

STAYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang