Chapter 39

809 19 0
                                    

Lihat mulmed ya. Chapter terakhir. 4000kata. Semoga kalian senang.

~~~~

Malam ini Mia, Vera dan Cellin berencana untuk menginap di rumah, Acha.

Kamar Acha terlihat berantakan sekali karna ketiga sahabatnya. Mia yang sangat serius mewarnai kuku nya dengan kuas kutek sangat hati-hati. Cellin yang juga sedang asik duduk di depan kaca besar persegi, Acha. Entah keberapa kalinya Cellin mengikat rambutnya lalu dilepas nya kembali, di ikat nya lagi. Dan begitu seterusnya.

Berbeda dengan Vera. Gadis itu terlihat tidak tertarik dengan kegiatan sahabatnya. Vera justru lebih tertarik dengan cemilan yang Acha sediakan untuk mereka. Gadis itu tak berhenti nya mencomot dan mengunyah sambil menggeleng-geleng.

" Please, deh guys! Besok itu cuman promnight. Bukan pernikahan kalian," kata gadis itu mendecakkan lidahnya. "Kenapa harus ribet banget, sih."

Mia yang tidak setuju dengan ucapan Vera. Langsung melempar bantal leher pada Vera menggunakan tangan yang kukunya belum Ia warnai.

"Cuman? Anjir lah, Ver. Ini promnight loh. Malam puncak yang ditunggu-tunggu seluruh murid Merah Putih dari awal mereka kelas 10!" Cercah Mia.

Cellin memutar tubuhnya. "Ver, jangan bilang, Lo belum ada yang ngajak ke promnight bareng?" Tebak Cellin.

"Oh, ya! Makanya lo males-malesan,'kan? Soalnya lo belom tau mau berangkat sama siapa..." tambah Mia memicingkan kelopak matanya menyelidiki Vera.

Vera yang merasa disudutkan. Segera mengambil dua bantal. Yang satu dilempar nya ke Cellin, dan yang satu lagi Ia lempar ke arah Mia.

"Sok tahu, Kalian!" omelnya.

Cellin tertawa kencang. Berhambur ke arah Vera dan memeluk sahabat nya itu. Sedangkan Mia menatap miris warna kuku-kuku nya yang hancur berantakan. "VERA KUKU GUEEE."

"AH, BENCI, KESEL, BETE!"

Vera dan Cellin saling lirik-lirikan, lalu tawa keduanya keluar kencang. Tidak tahan melihat wajah kesal Mia.

Tak lama pintu kamar Acha terbuka. Membuat ketiga gadis itu seketika berhenti membuat gaduh.

"Gila! Gue pikir kalian kenapa!" Ucap Acha panik. "Lagi ngapain, sih?"

Ketiga gadis itu menyengir lebar. Dan tunjuk-menunjuk saling menyalahkan.
"Ada Rendy, Bimo, Udin, tuh dibawah!" ucap Acha lagi-lagi menghentikan kegiatan ketiga sahabatnya.

"Rendy? Ngapain dia?" tanya Mia.

Acha menaikkan bahunya tidak tahu. "Gue pikir, Lo yang nyuruh dia kesini."

Mia segera berdiri dari duduknya. "Enggak." Mengambil tisu basah untuk membersihkan kuku nya yang hancur.

"Udah yuk, ke bawah." Ajak Mia pada Vera dan Cellin. Dan dijawab anggukan dari keduanya.

•••

Sekarang ke empat gadis ditambah dengan dua cowok yang tidak di undang itu berbincang asik di bangku depan rumah Acha. Sudah hampir setengah jam mereka bersama.

Memanfaatkan waktu yang ada. Karna ketika mereka lulus. Akan sulit mencari waktu untuk berkumpul. Seperti sekarang.

"Kak, ada telfon."

Acha menengok ke arah pintu rumah. "Telfon? Siapa?" tanyanya pada Tasya yang berdiri di bingkai pintu.

"Kak, Elang."

"EH, CIEEE."

"ELANG TELFON!"

"UTUTUTUUU."

"UDAH KANGEN AJA TUH KAYAKNYA!"

STAYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang