Dengan tatapan bertanya, Vera menatap Cellin yang duduk disamping nya. Sudah hampir 15menit, Cellin berdiam diri sejak kedatangan nya.
Vera membuang nafas nya. Ia tak tahu apa-apa. Dan bingung harus bagaimana pada Cellin yang seakan mendiamkan nya itu.
Tak lama setelah itu, Vera melihat batang hidung Mia muncul dibalik pintu kelas.
Vera mengedikkan alisnya pada Mia sembari melirik Cellin.
Mia tersenyum, dan menaikkan bahunya. Pandangan nya beralih pada Cellin. Wajah gadis itu tak seceria sebelumnya. Sejak kepergian dari rumah sakit kemarin. Tidak satupun kata keluar dari mulutnya.
Mia sadar, walau Ia bertanya seribu kali pun, Cellin tak akan memberitahu keadaan dan perasaan nya tentang semalam. Ia terlalu pintar menyembunyikan kesedihan nya. Tapi, tidak untuk kali ini.
Cellin terlalu tertutup pada mereka.
"Cell?"
"Hh, ya?" Jawabnya kaget.
"Abis nangis? Lo baik-baik aja kan?" Tanya Mia. Ketika sadar kedua mata Cellin terlihat sembap.
"Plis, deh! Diantara kalian berdua, ada yang mau cerita ga sih sama gue. Ada apa sebenernya?!" Vera yang kehabisan kesabaran pun mulai meminta teman nya untuk bercerita. Ia merasa seperti orang yang tidak tahu apa-apa.
"Gue engga apa-apa, Veraa." Jawab Cellin sembari tersenyum.
Karna tak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Cellin. Vera pun beralih pada Mia. Menatap gadis itu.
"Mi, lo harus cerita setelah ini." Tegasnya pada Mia.
"Hmm, iya, iya." Jawab Mia sembari meletakkan tas punggung nya diatas meja.
"Eh, nanti temenin gue ke Rumah Sakit lagi, ya?" Ujar Vera pada kedua temannya.
Mia mengganguk dan melirik Cellin."Lo ikut, Cell?"
"Gue liat nanti, ya." Jawab Cellin lalu mengalihkan tatapannya pada ponsel.
Vera yang hendak bertanya, terpaksa diurungkan nya. Karna, Bu Tia sudah memasuki ruang kelas mereka.
‹‹‹‹››››
Elang berdiri dari duduknya, ketika mendengar pintu ruang rawat Acha terbuka dari dalam.
Rahang cowok itu mengeras ketika sadar siapa yang baru saja keluar.
"Lo, ngapain kesini?" Tanya Elang dingin, berdiri dihadapan Dimas, yang sama bingung nya seperti Elang.
"Sorry? Lo sendiri ngapain disini, ya?" Tanya balik Dimas. Tak kalah herannya.
"Bukan urusan lo!" Tegas Elang, menahan emosi. Mengingat dua minggu yang lalu, Ia harus melihat Acha menangis, karna cowok di depan nya ini.
"Jelas urusan gue! Lo kan ga ada hubungan apa-apa sama Acha. Terus ngapain disini?!"
Elang menarik nafas kesal. Berusaha berfikir jernih bahwa, Ia sedang berada di rumah sakit.
"Ada."
"Ada? Sejak kapan?!"
"Sejak lo tinggalin dia! BUGH!"
Satu pukulan jatuh tepat di bibir Dimas. Hingga membuat luka kecil disana.
"Darimana lo, tau?" Tanya Dimas, memegang sudut bibir nya yang terasa sakit karna pukulan Elang.
"Lo ga perlu tau gue tau darimana. Yang pasti, buat apa lo kesini lagi?" Tanya Elang.
Dimas tersenyum picik. Tampak kesal karna perkataan Elang. "Lo bukan siapa-siapa nya Acha. Jadi ga berhak nge larang gue nemuin dia." Jawab Dimas.
Elang mengepalkan telapak tangan nya. Geram karna ucapan Dimas baru saja.
"Lo ga perlu lagi kesini. Gue akan jagain dia. Gue sayang sama dia." Tegas Dimas.
Elang mengusap wajah nya kasar. "Kalau lo sayang. Lo ga akan pergi gitu aja, ketika dia lagi butuh banget kehadiran lo disamping nya."
"Sorry, gue lagi ga mau ribut. Yang pasti gue salah ambil keputusan. Kemarin, gue merasa kehilangan dia banget. Gue ga bisa nerima. Dan akhirnya gue memilih menjauh."
Elang tersenyum kesal. "Hah..alasan lo tuh ga masuk akal!"
Suasana sekitar keduanya semakin terasa menegang.
"Sorry juga. Lo telat. Gue udah sayang sama Acha. Dan gue akan memperjuangkan dia." Tegas Elang, menatap tajam pada Dimas. Seakan yakin dengan ucapan nya.
"Kita liat aja nanti." Ucap Dimas tak kalah tegasnya. Lalu, berjalan meninggalkan Elang.
››››‹‹‹‹
a/n
Heyyoo!
Iya tau dikit. Ini cuman 500 kata. Heheh yang penting gue updet yakkk. Besok gue panjangin lagi deh .
Thanks buat yg udh nge vote+komen. Komen kalian bikin gue semangat buat cepet2 lanjutin ini cerita. Karna, sebelumnya gue sempet kepikiran mau hapus ini cerita haha.
Eh? Ada dimas ya? Wihhh dia muncul lagi, hahah sebagai pembatas hubungan elang dan Acha. Haha *tawasetan*
Untuk yang nanyain Acha. Acha masih gue kekepin dulu. 2part lagi baru dia muncul. Oke!
Semoga gue cepet updet yah!
-Fita jomblo
KAMU SEDANG MEMBACA
STAYED
Teen FictionKarna peristiwa itu, yang jauh menjadi dekat. Dan yang dekat justru pergi meninggalkannya.