"Acha, gue tahu lo ada disini. Gue nggak ngerti, apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, jika iya lo ada diruangan ini.Tolong kasih gue pertanda apapun yang menunjukkan kalau lo ada disini."
>>>>
Acha menundukkan kepala nya. Ia mendengar semuanya.
Sekarang Ia mengetahui.
Mengetahui, bahwa Dimas, masih peduli dengan dirinya.
Bahwa Dimas meninggalkan nya hanya karna Cowok itu takut tidak bisa menerima apa yang akan terjadi suatu saat pada tubuhnya. Ia takut kondisi Acha tak membaik. Ia terlalu takut kehilangan sesosok Acha. Sesosok orang yang Ia sayangi selama 2 tahun ini.Acha merasa terpukul melihat kondisi Dimas yang sangat berantakan. Cowok itu terlihat kurang ber-istirahat. Terlihat dari kantung matanya yang besar.
Cowok yang terlihat tegas itu, sudah mengeluarkan air matanya disamping ranjang tidur Acha.
Hingga membuat Acha, ingin segera menarik Dimas dalam pelukan. Untuk meyakinkan bahwa Ia akan baik-baik saja.
Satu lagi yang ia ketahui.
Cowok yang selama ini Ia benci, yang selalu mengajak nya ribut. Justru menjadi satu-satunya orang yang menemani nya selama Koma.
Hatinya terasa disentil. Jantung nya berdetak lebih cepat.
Elang. Cowok itu menyayangi nya. Dan Acha tidak tahu perasaan apa yang sedang Ia hadapi sekarang.
"Sampai kapan lo menghindar dari gue?"
Suara itu menyadarkan Acha dari lamunan nya. Ia mendekat pada Elang yang duduk disamping ranjang. Tempat dimana tubuh nya terbaring.
Bernafas, tetapi seperti tidak memiliki jiwa.
"Nggak. Gue nggak pernah menghindar dari lo, Lang!"
Elang menatap nelangsa pada Acha. Gadis itu semakin pucat dan kurus. "Kapan lo bangun?" Tak hentinya Ia bertanya. Walau tahu tak ada yang bisa menjawab semua pertanyaan itu.
Acha memegang telapak tangan nya. Ia merasakan genggaman itu. Genggaman yang entah sejak kapan membuat nya nyaman dan tenang.
Dan sayang nya. Ini bukan genggaman Dimas, kekasih nya.
Tiba-tiba panggilan dari ponsel Elang berbunyi. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana sekolah yang sejak kemarin Ia kenakan . Ya. Elang belum berpulang ke rumahnya.
Acha merasa kehilangan ketika tautan tangan itu terlepas. Kali ini Ia benar-benar bingung apa yang sedang terjadi pada dirinya.
Acha mengamati saksama Elang yang sedang berbicara di telfon itu. Elang terlihat sangat berantakan. Selama ini Acha tak ada maksud untuk benar-benar menghindar dari Elang.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAYED
Teen FictionKarna peristiwa itu, yang jauh menjadi dekat. Dan yang dekat justru pergi meninggalkannya.