"Kak, disuruh Tante anisa makan." Acha mengalihkan pandangan nya dari ponsel, pada Tasya yang berdiri di pintu kamarnya. Mereka terpaut usia 2tahun. Masih terasa kecanggungan anatara mereka.
"Iya, sebentar lagi aku turun."
Tasya menggangguk dan segera berlalu dari tempatnya. Gadis itu akhirnya menetap di rumah Acha. Bukan, bukan karna keinginan nya. Tapi, Acha lah yang meminta Ia untuk tetap bersama mereka.
Acha berusaha menerima semua yang telah terjadi dengan keluarga nya. Biarkan kesalahan dimasa lalu yang terjadi pada orang tua nya menjadi pelajaran untuknya. Lagipula, ini bukan sepenuhnya salah Tasya. Ia hanya korban dari kejadian itu.
Acha beranjak dari tempat tidur nya, berjalan menuju meja belajarnya. Sedari tadi Acha hanya berkutat dengan ponselnya. Entah itu membuka akun social media nya, mendengar musik, membalas percakapan teman nya di grup atau hanya menggeser-geserkan layar.
Acha mengikat rambut lurusnya asal. Lalu berjalan keluar kamar.
"Makan Cha! Lauknya ada dibawah tudung saji, tuh."
Acha mengangguk. Lalu membuka tudung saji di hadapan nya. "Mama udah makan?"Tanya Acha karna melihat lauk yang masih utuh di atas piring.
"Mama mau mandi dulu. Kamu makan duluan aja sama Tasya! dia juga belum makan tuh." Jawab Anisa dari dalam kamar yang pintu nya terbuka lebar. Anisa baru saja pulang kerja.
"Ayah mana, Ma?" Tanya lagi Acha yang kini sibuk menyendokkan nasi ke piring.
"Malam ini lembur katanya."
Acha mengangguk-angguk lagi. Sudah biasa ayahnya harus sampai larut di kantor.
"Sya! Makan yuk." Acha berjalan menuju sofa panjang yang berada di ruang tengah.
Tasya dan Anna yang sedang bermain pun, menghentikan kegiatan mereka. Hmm, ternyata mereka sudah begitu dekat.
"Makan gih! Temenin gue." Ujar Acha lagi dan memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya.
"Gak usah canggung ah! Kita kan keluarga." Ucap Acha berusaha mencairkan suasana. Lagipula Ia juga sudah lelah bersedih-sedih terus dari kemarin.
"Iya kak." Ucap Tasya, berdiri dari duduknya dan berjalan mengambil makan di ruang makan.
"Ann, kamu udah makan?"
"Udahh, Ann makan bubur ayam tadi sore." Jawab Anna polos, tanpa mengalihkan tatapan nya pada buku gambarnya.
"Beli dimana? Kok kak Chaca ga dibagi?"
"Di abang bubur ayam. Kak Chaca dari tadi sore di kamar terus, sih!" Begitu panggilnya Anna pada Acha.
Acha hanya tertawa menanggapi perkataan adiknya. Setelah pulang sekolah tadi, dan diantar oleh Dimas. Acha memang segera menuju kamarnya. Sekedar untuk menenangkan dirinya.
"Aku gak suka kamu deket sama Elang."
Acha membenarkan rambutnya yang berantakan karna angin. Menatap punggung Dimas yang duduk didepan nya. Apa maksudnya coba?
"Dia gak baik untuk kamu, Cha. Kamu tau kan dia gimana?" Ujar lagi cowok itu, yang semakin membuat Acha geram mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAYED
Fiksi RemajaKarna peristiwa itu, yang jauh menjadi dekat. Dan yang dekat justru pergi meninggalkannya.