Lima

710 57 0
                                    

Seluruh MABA dan Panitia OSJUR sudah melingkar rapi di depan Api unggun, saling berpegang tangan, tidak terlalu kuat, tapi sangat hangat. Ada banyak lilin yang juga melingkar disana.

Macam refleksi ringan yang mereka terima saat sudah 3 hari dibosankan dengan materi seputar dunia psikologi.

Selain Api unggun. MABA melingkar dan lilin melingkar, tentu saja ada alunan musik dan lagu dengan suara serak khas anak kuliyahan kurang makan dan tidur. ( Tampar Aku :D)

Setidaknya, ini membuat Laura merasa rileks, tentu saja, karena seharian tadi dia sudah dipusingkan dengan tingkah tak berguna Davin padanya.

Laura dan MABA lain terlihat sangat menikmati acara inaugurasi malam itu, ada pertunjukan-pertunjukan unik, lucu dan bahkan norak yang disajikan oleh gabungan panitia dan MABA. Yah. acara inaugurasi memang terkesan santai dan hangat, karena tujuannya memang untuk menjalin keakraban senior dan junior baru dikampus, terutama sesama Prodi, karena acara ini adalah acara OSJUR.

Laura memejamkan mata beberapa detik, menarik nafas, lalu membuangnya. Merasakan ada desiran angin lembut yang menyentuh dadanya. dia tersenyum pada langit dengan mata masih terpejam.

"Pose lo kelewat Norak, deh"

Cetus Olyn membuyarkan pejaman mata Laura.

Refleks dia menoleh kekanan kiri. Di dapatinya lapangan yang sudah sepi. hanya ada dirinya dan Olyn disana, dan beberapa Panitia OSJUR yang tertawa kearahnya. Tentu saja. Beberapa menit mereka melihat Laura dengan pose tangan yang terlentang menengadah ke langit, tanpa sadar sama sekali bahwa MABA Lain sudah meninggalkannya.

Laura langsung berdiri cepat, berjalan mendahului Olyn yang memanggilnya.

"Ra, tungguin, woy!"

Laura sama sekali tak menggubris. kelewat malu dia.

♡♡♡

Pagi pagi buta Laura sudah bangun, karena badannya yang sakit semua. seolah itu ritual wajibnya, Laura selalu mengikat rambutnya kekepala atas bagian belakang.

Meskipun ikatan rambutnya itu asal, dia tidak ambil repot dan tetap keluar dari tenda dengan T-shirt mint yang dipakainya sekarang, menenteng gayung berisi set peralatan mandi lengkap, macam sabun, shampo. dan kawan-kawan setianya.
Matanya mulai menyapu udara dan spot-spot lain yang ada didepannya. ada banyak tenda MABA.

Dia berjalan kearah tenda paling ujung, Di balik tenda itulah kamar mandi dadakan dibuat panitia OSJUR dari lembaran-lembaran bambu yang sudah dianyam sedemikian rupa dari pabriknya, sehingga panitia MABA hanya bertugas membuat ruang semacam ruang mandi diatas sungai.

Jalan menuju kamar mandi sungai itu sekarang licin, karena semalam hujan, tidak terlalu deras memang, tapi sudah cukup membuat jalan setapak itu licin.

"Serius ih Vin, masa semua junior Lo cupu macam betty lapea itu?"

"Serius kali gue Cel, nggak ada satupun yang semok dan menggoda imron kayak lo"

"Ckck. Udah sarap Lo seharian dihutan"

Laura melihat kasuk-kusuk itu dari jauh, bahkan Laura melihat Davin yang menangkupkan beanie panda dikepala Cella tiba-tiba. Iya, itu Cella, sahabat Davin dari cupu dulu.

Dan selanjutnya, Davin dan Cella hanya mendendengar suara gluduk - gluduk horor dari jauh. Mungkin Cella akan keburu lari kalau tidak dengan cepat melihat Laura yang berguling-guling diatas tanah curam basah itu.

"Lo nggak apa-apa?" Davin memegangi pundak Laura yang lemas

"Sa--kit, Vin" Laura menahan butir kecil air itu agar tak jatuh dipipi.

Cappuccino CupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang