Empatbelas

505 41 0
                                    


Olyn tertawa renyah, dia menyikut lengan Laura yang sudah duduk dusebelah mejanya.

"Hi Babe"

"Apa?" Laura hanya melirik Olyn sebentar

"Cie, yang dianterin demenannya"

Olyn menaik-naikan alisnya.

Sontak Laura melotot

"Mulut Lo.."

"Ckck"

"Dasar tukang fitnah"

"Bhaha" Tawa Olyn meledak

"Nanti gue pulang nebeng Lo, ya, yah?"

"Kenapa?"

"Ribet si Davin"

"Ribet kenapa?"

"Dia nggak ada mobil, nggak ada SIM pula, tadi pagi gue naik Uber sama dia"

"Hooh.."

Olyn manggut-manggut

"Lo nggak prihatin apa sama gue? udah pincang gini masih harus ribet naik Uber"

"Okey, gue emang baik sih, tapi nanti gue dijemput Abimanyu"

"Ganggu dong gue?" Laura menciut

"Dikit sih. Hehe. Tapi nggak masalah kok, untung cowok gue baik, makanya cari pacar sana biar ada yang ngojekin"

"Alay Lo"

Laura menoyor lengan Olyn sebelum mendongak menatap cewek berkuncir kuda didepannya sekarang, kemudian beralih melihat sebuah cup dimejanya yang masih menyembulkan asap-asap tipis panas

"Tadi ada yang nitip ini buat lo, lo si Laura kan?"

Laura mengangguk. masih dengan otak penuh tanya

"Iya"

"Okey,"

Cewek berkuncir kuda itu langsung ngacir tanpa permisi

"Thanks ya,"

Laura setengah berteriak

"Dududuh... pagi-pagi udah dapet yang gratisan aja" Komentar Olyn

"Siapa sih?"

Laura menggoyang Cup berisi Cappucino hangat itu. Ada secarik kertas diatas tutup Cup itu, Laura membukanya, Olyn mencuri pandang kerarah kertas yang dipegang Laura

"Belajar yang bener, " Olyn membaca kertas memo itu

"WI-JA-YA"

Dahi Laura mengernyit

"Wijaya? Davin bukan sih?" Olyn mulai sibuk berspekulasi

Laura hanya mengkidik

"Takut ah gue, jangan-jangan udah dimacem-macemin tadi"

Laura mulai berkidik heboh

"Lebay Lo, ah" Olyn menoyor kepala Laura "Udah jelas si Davin itu mah"

"Lo mau?"

Olyn menarik Cup itu dari hadapan Laura " Mau lah"

Olyn menyeruput sadis Cappucino itu
Laura terlihat sibuk berfikir

"Kebanyakan su'udzon lo sama orang, Davin niat baik beliin juga masih lo tuduh macem-macemin pula, Jahara banget lo"

Olyn mengangsur lagi Cup Cappucino yang tinggal setengah itu keaarah Laura

Tok-Tok

Ponsel Laura berdering singkat

Arogan : Belajar yang bener

Cappuccino CupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang