Prolog

249 22 2
                                    

Dia yang selalu mengganggu hidupku.
Dia yang selalu membuatku jengkel.
Dia yang selalu membuat hariku menjadi berwarna.

Namun tiba - tiba ia menghilang begitu saja.
Ntah apa salahku, sampai membuat ia pergi meninggalkanku.
Ia meninggalkanku tanpa sebuah alasan.

Kini hidupku menjadi sepi.
Tak ada yang menggangguku lagi.
Tak ada yang membuatku jengkel lagi.
Tak ada yang memberi warna di hidupku lagi.

Sudah kesekian kali aku memaksanya untuk menjelaskan alasan ia menjauh dariku.
Namun apa reaksinya ? Ia hanya melirik ku dan pergi begitu saja.

Aku selalu mengharapkan yang tak pernah pasti.
Sudah kucoba dan ku kubur dalam - dalam perasaan ini, namun disaat ku melamun, pikiranku secara otomatis tertuju padamu.

Aku memang berhubungan dengannya, tetapi, jika dihatiku masih ada kamu, apa yang harus kulakukan?

Memang benar.

Rasa sayangku ke dia, tak sebesar rasa sayangku kepadamu.

Aku selalu berusaha untuk menyayangi dia layaknya aku menyayangimu, namun apa hasilnya? Aku tidak bisa.

Aku tak mengerti maksud dari perasaan ini.

Tetapi aku percaya, jika kamu mencintaiku, kamu pasti akan kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Untukmu...

Hei kamu, pria yang membuat hidupku menjadi berwarna.
Aku hanya ingin mengatakan, bahwa aku merindukanmu.
Aku merindukan semua tentang mu.
Aku berharap, kamu kembali seperti dulu.
Aku hanya tak ingin kau pergi.

Jika kamu sudah kembali kepadaku, kumohon jangan tinggalkan aku lagi.
Hidupku sepi tanpa adanya dirimu.
Maaf jika aku mempunyai kesalahan yang membuatmu menjadi seperti ini.

Janjilah, untuk terus bersamaku.
Berjanjilah, untuk tidak mengingkari - nya.

Namun apakah ini hanyalah sebuah harapan?

Aku yang selalu bermimpi untuk terus bersamamu.
Aku selalu berdoa, agar mimpiku menjadi kenyataan.

Aku lelah.

Bahkan hatiku tertutup untuk semua pria, itupun karenamu.

Hanya kamu yang bisa membuka hati ini.

Kenapa?

Kenapa hanya kamu?

Kenapa hanya kamu, yang mudah meluluhkan hati ini.

Memang kamu yang punya kunci untuk membuka gembok hatiku yang tertutup ini.

Tapi kumohon.

Jangan datang dan pergi sesuka hatimu.

Ini hati, bukan rumahmu yang akan kamu tinggalkan dan kamu kunci ketika ingin keluar.

Ini hati, bukan rumahmu ketika kamu sedang lelah dan kembali hanya untuk beristirahat.

Kamu..

Aku hanya ingin kamu kembali seperti dulu.


Salam dariku..
Wanita yang selalu menunggumu kembali.

Throwback Of MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang