"Gavin! Mama lagi bicara sama kamu!"
Teriak Annabeth,ibunya.
Hampir setiap hari Annabeth mengomeli Gavin karena tingkah laku ia di sekolahnya."Iya Ma. Gavin juga denger." Jawab Gavin mendengus.
"Yaudah Mama mau ke kantor dulu, kamu jangan lupa sarapan ya."
Gavin mengangguk tersenyum,"Gavin sayang Mama. Mama hati hati ya." ucapnya dan memeluk Annabeth. Setelah itu Annabeth pergi menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya.
Lalu Gavin pergi ke ruang makan untuk sarapan. Setelah ia selesai, ia ingin berangkat namun ada yang Gavin lupakan.
Gavin masih mengingat - ingat dan ternyata ia lupa berpamitan ke Mery, adiknya yang masih berumur dua tahun itu.
"Mery mana?" tanya Gavin ke salah satu Pelayan dirumahnya."Dikamarnya,den." jawab Pelayan itu. Dan Gavin pun berjalan menuju kamarnya Mery.
"Eh Bang Gavin. Ngapain ke kamal Meli? Emang Bang Gavin gak sekolah?" Tanya Mery dengan suara cadelnya itu.
"Sekolah kok. Ini Abang mau berangkat, Mery jangan nakal ya." Ucapnya dan mengacak rambut Mery pelan, "Sini cium dulu dong abangnya."
"Iya Bang. Meli disini gak bakal nakal ko." Jawab Mery dan mengecup kening Gavin.
Lalu, Gavin pun meninggalkan Mery dan menaiki mobil BMW untuk menuju ke sekolahnya.********
Setelah sampai di sekolahannya, Gavin pun mengarahkan mobilnya menuju parkiran.
Ia berjalan menuju kelasnya dan di sepanjang koridor Gavin disapa banyak siswi."Hai kak Gavin."
"Selamat pagi kak Gavin."
"Morning Vin."
"Tambah ganteng aja sih Gavin."
Dan beberapa sapaan lainnya.
Gavin tetap berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Tak memperdulikan sapaan sapaan mereka. Ia didepan banyak siswi memang 'sok jual mahal' tapi ketika dikelas, ia selalu membuat onar. Dirinya dan sahabat - sahabatnya yang paling berisik ketika jam pelajaran kosong.Sesampai dikelas, ia di sambut oleh ketiga sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Dava, Pratama, dan Rizky.
"Eh bebep Gavin udah dateng. Sini bebep cium dulu. " ucap Dava yang membuat Gavin mendengus.
"Najisss!!! Jauh jauh dari hidup gue Dav. Geli gue sumpah." ucap Gavin jijik.
"Tau nih Dava. Pagi pagi udah bikin orang jijik,tolol." sambung Pratama.
"Apaan sih Prata ikut ikutan aja."
.
.
.
.Jam masuk telah berbunyi 30 menit yang lalu. Namun Bu Ros baru memasuki kelas Xl - 1, kelasnya Gavin.
"Selamat pagi anak anak. Maaf ibu--- " ucapan Bu Ros terpotong ketika melihat Gavin dan ketiga sahabatnya masuk ke kelas tanpa mengucapkan 'permisi'.
"Gavin , Dava , Prata , Rizky!" Teriak Bu Ros mengomeli mereka karena kelakuannya itu.
"Iya Bu? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Gavin polos.
"Dari mana saja kalian?!. Bel sudah berbunyi 30 menit yang lalu, dan kalian baru masuk ke kelas?!" Omelnya lagi.
"Lho ibu darimana aja? Kenapa baru masuk ke kelas sekarang? Bel sudah berbunyi 30 menit yang lalu lho Bu." Jawab Gavin membalikan kata kata Bu Ros itu. Dan guru itu pun terdiam karena kata kata yang baru saja Gavin ucap.
"Kamu itu ya! Guru lagi ngomel malah ngejawab aja!" omelnya lagi. " yaudah sana duduk."
Belajar mengajarpun dimulai saat itu juga. Ntah setan apa yang merasuki tubuh Gavin, sampai ia mendengarkan penerangan Bu Ros.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throwback Of Memory
Teen FictionSejuta kenangan yang terdapat di dalam hidup Carlen. Ini adalah cerita tentang cowok badboy yang berubah menjadi dingin. Selalu buat onar, sedikit bawel, selalu berbicara yang secara berubah menjadi manusia es. Dingin, namun tak menyejukan. tak pern...