Lima belas menit lagi arah jarum jam menunjukan pukul tujuh, Carlen yang sudah siap itu langsung turun kebawah dan menunggu Gavin diruang tamu.
Sepuluh menit kemudian, bel berbunyi, dengan cepat Carlen membukakan pintu, senyum Carlen yang melebar itu pudar begitu saja, karena yang datang bukanlah Gavin, cowok yang ia tunggu - tunggu. Melainkan Abangnya yang sangat menyebalkan itu, Abangnya terus bertanya kepada Carlen 'mau kemana kamu?' Sudah lima kali kalimat tanya itu keluar dari mulut Dave, namun Carlen tetap tak menjawab dan tak memperdulikannya.
Ketika ia ingin menutup pintu dan bergegas untuk masuk kedalam rumahnya lagi, tiba - tiba ada yang menarik tangannya hingga Carlen refleks memeluk orang yang menarik tangannya itu.
Ia terkejut saat melihat siapa orang itu, orang yang ia tunggu - tunggu akhirnya datang juga dan jatuh dipelukannya. Carlen tak habis pikir kalau kejadian ini akan terjadi pada dirinya.
"Asik dipeluk Carlen." Ucap Gavin dan Carlen pun langsung bangun dan blushing.
"Apaansih Vin." Ucapnya tersipu malu.
"Yuk."
"Kita mau kemana Vin?"
"Ke taman lagi," jeda, "lo mau kan?"
"Mau banget." ucapnya bersemangat, "yuk."
Sesampai di taman yang waktu itu mereka kunjungi, Gavin menatap Carlen dengan tersenyum.
"Apa sih Vin, natap gue gitu banget." Ucapnya dan lagi - lagi ia blushing."
"Lo aneh Car."
"Aneh gimana?"
"Waktu itu lo udah anggep gue temen, waktu itu di deket gue, lo gak jengkel lagi. Kenapa sekarang lo jadi jengkel kaya gini?"
"Lo sih, gombal mulu!" Ucapnya meledek.
"Emangnya salah?"
"Salah lah! Gombalan lo bikin gue blushing, tau."
"Ciee blushing."
"Mulai lagi kan." Ucapnya jengkel.
"Trus waktu itu lo bilang 'iya' untuk gak bakal nolak lagi permintaan gue."
"Hehe, maaf deh Vin. gue gabakal nolak lagi deh." Ucapnya dan membuat senyum Gavin terukir lagi. "Janji ya Car?" Tanya Gavin dan Carlen mengangguk tersenyum.
"Lo juga aneh Vin." Ucap Carlen yang menatap Gavin, sedangkan Gavin menatapnya heran, "aneh kenapa?" Tanya nya.
"Waktu itu lo ngomong ke gue pake saya - kamu, sekarang udah nggak." Jawabnya dengan muka cemberut, "oh jadi lo mau gue ngomong ke elo, kaya gitu lagi? Tanya Gavin tersenyum.
"Nggak deh, abaikan aja udah."
*****
"Pagi Car," ucap Gavin yang tengah berdiri di depan pintu kelas Carlen, "pagi juga Vin, ngapain diri disitu? Sini masuk." Ucap Carlen yang membuat Gavin sangat senang.
Ucapan Carlen yang sangat langka.
"Ngapain lo ke kelas gue?" Tanya Carlen heran, "gue mau ketemu lo lah Car, ngapain lagi." Ucapan Gavin yang membuat Carlen blushing. "Kok lo lucu sih kalo lagi ngeblush gitu." Gavin menyadarinya.
"Eh apaan sih Vin." Ucap Carlen malu.
"Nanti istirahat ke kantin bareng ya." dan Carlen mengangguk 'iya'. Yaudah gue masuk kelas dulu ya Car, kalo kangen SMS gue aja." Lanjutnya yang lagi - lagi membuat Carlen merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throwback Of Memory
Ficção AdolescenteSejuta kenangan yang terdapat di dalam hidup Carlen. Ini adalah cerita tentang cowok badboy yang berubah menjadi dingin. Selalu buat onar, sedikit bawel, selalu berbicara yang secara berubah menjadi manusia es. Dingin, namun tak menyejukan. tak pern...