Duapuluh lima

39 8 0
                                    

Hari ini mereka memutuskan untuk pulang, dan beristirahat dirumah masing - masing.

Mereka berkemas - kemas dan memasukan barang bawaannya ke dalam mobil. Sebelum mereka berangkat, mereka beristirahat dulu sejenak, hingga nunggu waktu petang.

"Kapan - kapan kita kesini lagi yuk.." ajak Dava, "iya tuh, boleh juga ide lo Dav." Sambung Pratama, dan mereka mengangguk setuju, Gavin hanya mendengarkan ocehan mereka.

Karena kantuk sudah mendatangi Gavin, ia tidur sejenak agar tidak mengantuk saat di perjalanan nanti, "Car." Panggil Gavin, Carlen pun menengok ke arahnya, "kenapa Vin?" Tanya nya. Gavin berjalan ke arah Carlen dan menariknya untuk masuk ke kamar.

"Lo pengen ngapain Vin?!" Kaget Carlen, Gavin pun tersenyum, ia perlahan mendekati Carlen dan Carlen semakin takut, ia berjalan mundur, namun Gavin tetap maju. "Gue mau ngecium lo Car, gimana dong?" Ucap Gavin. Carlen berjalan mundur bukan ke arah luar pintu, melainkan di belakangnya adalah tembok.

Tubuh Carlen sudah menempel di tembok dan tak bisa lari kemana - mana lagi, karena kedua tangan Gavin mencegahnya.

Carlen sangat takut, ia pun menutup matanya, semakin dekat Gavin dengannya, lalu Gavin berbisik, "gue gak bakal macem - macem sama lo kok, gue ngantuk, temenin gue tidur ya. Pengen dimanja sama lo Car." Lirihnya. Carlen membuka kedua matanya perlahan, wajah Gavin dengannya hanya berjarak 5 cm, mereka berdua pun saling bertatap, Gavin menatap Carlen dengan hiasan senyum di wajahnya.

Lalu Gavin menarik pelan tangan Carlen menuju kasur, Carlen duduk di sofa, sedangkan Gavin tertidur di ranjang. Tangan Carlen tak lepas dari genggaman Gavin. Gavin menutup matanya, perlahan ia tertidur.

Carlen tersenyum, ia mengelus - eluskan rambut Gavin secara pelan, ia terus memperhatikan wajah tampan Gavin, lalu perlahan Carlen juga ikut tertidur karena kantuk juga sudah mendatanginya.

Mereka tak sadar, bahwa sejak tadi Aisya memperhatikannya, dan tersenyum. "Gue gak bakal biarin Mira ngehancurin kebahagiaan lo sama Gavin, Car." Lirihnya, kemudian Aisya berjalan menuju Aldo dan meninggalkan mereka.

********

Jam menunjukkan pukul 15.00.
Mereka yang tertidur kini sudah terbangun dan bersiap - siap untuk segera pulang.

Rizky sudah berada di dalam mobil, karena ia butuh istirahat banyak dan ia ditemani Tenri.
Sedangkan yang lain sedang sibuk dengan kepribadiannya.
Ada yang sedang memakai sepatu, mengikat rambut, mencuci muka, dan mandi.

"Barang lo gak ada yang ketinggalan kan Car?" Tanya Gavin pada Carlen, "gak ada kayaknya Vin." Jawabnya dengan sangat yakin.

Aldo dan Aisya sudah siap dan berjalan menuju luar memasuki mobil, Kiran dan Dava sedang bertengkar yang membuat Pratama menutup kedua telinganya.
Halid memperhatikan Pratama dengan memasang senyum manisnya itu.

"Kak Fer? Lagi ngapain?" Tanya Salma, "lagi mandi." Jawab Ferro teriak pelan, "jangan lama - lama kak."

"Iya sayang."

Salma yang mendengar perkataan Ferro itu seketika ia merona, lalu ia meninggalkan Ferro dan berjalan untuk melihat ke mobil bahwa barangnya sudah ada di dalam mobil.

Bagas pun juga sedang mandi, namun tak lama kemudian ia keluar dengan keadaan rapih. "Make baju di kamar mandi lo Gas?" Tanya Gavin yang tak sengaja lewat depan Bagas lalu berhenti, "iya. Biar cepet." Jawabnya simple.

Tak lama Ferro pun keluar dengan keadaan rapih seperti Bagas. Tak sengaja mata Salma melihat Ferro yang sudah rapih itu. Betapa tampannya Ferro sampai Salma terpakau, ia terus memandangi wajah tampan Ferro.
Ferro menyadarinya, ia menatap Salma heran, "ngeliatin apa Sal?" Tanya Ferro yang membuat Salma tersadar, "ah.. umm.. itu Kak.. Kakak Ganteng ehh.. maksud buk---"

Throwback Of MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang