Kedua

177 15 0
                                    

Seperti biasa, Carlen bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Ia sangat terburu - buru karena takut telat.
Carlen tak mau hanya karena telat, ia di cap murid yang tak tahu tata tertib.

"Sarapan dulu sayanggg!" ucap Anita, ibu nya.

"Nanti aja Carlen sarapannya di sekolah. Takut telat Ma." ucap Carlen terburu - buru. "Bang Dave? Ayok cepetan!" sambungnya lagi.
Ia langsung berpamitan ke ibu nya, karena ayahnya masih tidur di kamar. Segera ia langsung lari menuju garasi. Dan di susul oleh Dave.

"Ma? Dave berangkat dulu ya." Pamit Dave dan bersalam ke Anita.
Anita hanya membalas dengan senyuman saja.

*******

Sesampainya di sekolah, ia mendengus lega karena gerbang sekolah belum di tutup.
Carlen pun bersalam pamit ke Dave dan langsung memasuki kelasnya dengan terburu - buru.
Ketika ia sampai dikelasnya, ia terkejut dan diam mematung.

"Hei. Selamat pagi Car." ucap Gavin yang sedang duduk di bangkunya Carlen.

Ia pun langsung mengalihkan pandangannya, dan berjalan menuju bangkunya. "Permisi. Ini tempat duduk gue, gue mau duduk disini." ucap Carlen jengkel.

"Ini tempat duduk lo? Oh Sorry gue nggak tau." ucap Gavin dan langsung berdiri. "Silahkan duduk cewek manis." ucapnya lagi dengan dihiasi senyum manisnya. Namun Carlen tak terpakau, justru ia jengkel dengan sikap Gavin itu.

"Vin? Ayok. Udah bel masuk nih." ucap Pratama yang membuat Gavin berdecak karena Pratama telah mengganggunya. "iye. Bentar lagi." jawabnya.

"Carlen? Gue ke kelas dulu ya. Jangan kangen, hehe." ucap Gavin lalu ia pergi dari kelasnya Carlen. "Ayok Pra!" ucapnya dan dibalas anggukan oleh Pratama. Ia berdua pun berlari menuju kelasnya.
Carlen hanya menggeleng melihat tingkah lakunya Gavin.

"Ciee... Lagi deket nih sama Gavin?" tanya Salma tiba tiba.

"Apaansih Sal. Biasa aja kali." jawab Carlen jengkel. Ia tak suka dengan Gavin. Menurutnya, Gavin tak tampan. Hanya saja, murid sekolah Diamond yang terlalu 'lebay'. "Gavin tuh bukan cowo idaman, Sal. Cowok bandel kaya gitu, kok punya banyak fans, aneh. Yang ngefans sama dia matanya udah rusak kali tuh." Sambungnya lagi.

"Ih Gavin itu ganteng Car. Lo beruntung di deketin dia. Gue aja yang brusaha ngedeketin dia, gak bisa - bisa." ucapnya lagi, yang membuat Carlen jengkel. Ntah mengapa, Carlen sangat jengkel dengannya.

"Iyain Sal iyain."

*******

Bel istirahat pun berbunyi, Carlen dan Salma pun pergi menuju kantin yang disusul oleh Kiran.
Saat di kantin, Carlen melihat Gavin dan teman - temannya mengganggu para siswi. Gavin dan ketiga sahabatnya itu bergabung dengan kakak kelas yang bernama Aldo, Ferro, Thomas, dan Bagas.

"Sut sut cewe.. boleh kenalan gak sayang." ucap Bagas dan diikuti oleh Dava.

"Oke kita akan menyanyikan lagu. Lagu galau lebih tepatnya. Hiks.. hiks." ucap Rizky. Dan disambung oleh Ferro. "Udah ky udah, jangan nangis. Maco lo ilang nanti." Rizky menatap Ferro, "Kampret lo!"

"Kalian semua syucih aku penuh dosyaaaaaa" Pratama memulai untuk menyanyi.

"Jreng... jreengggg.... jrengg...."

"Ajarriiii akuuu tukk bisaaaaaaa..... hikss... hiksss... hiksss..." Rizky yang menyanyi dengan 'sok' sedih itu membuat para murid tertawa dan ada juga yang menatapnya jengkel.

"Neng Toyibbb.... Nengg Toyiibbb... kenapa gak pulang pulangg..... suami muu.. suami muu... butuh banget belaian muuu....." lanjut Dava menyanyi.

"Aseekkkk aseeekkkk jossss!!! Goyang semuaanyaaaa..... saweerrr kita nengg sawerrr. Abang juga mau disawerrr." ucap Aldo yang membuat Gavin menggeleng - geleng. Ia hanya diam dan duduk manis.

Throwback Of MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang