Karena mereka masih sangat letih, mereka memutuskan untuk tetap di Villa dan tidak pergi kemana - mana.
"Keluar yuk. Bete nih gue." Dava mendengus dan memasang muka yang sangat lesu, "besok aja, gue masih capek." Sambung Pratama dan yang lain mengangguk setuju.
Halid sedang memperhatikan Bagas dan Thomas yang sedang bermain PS, dan berkata, "gue ikutan main PS dong."
"Nanti aja sama Pratama." Jawab Thomas dengan raut wajah yang datar dan Pratama tersipu malu. Mengapa? Entahlah mungkin Pratama sedang merona karena perkataan Thomas itu.
"Hai para anjing." Sapa Ferro yang baru saja keluar dari kamar kecil, "bangcat kita dikatain anjing." Sambung Bagas.
"Dava deket - deket Kiran mulu," perkataan Ferro membuat Dava menengok dan menatapnya, "jangan natap gue Dav, nanti kalo lo suka sama gue gimana? Gue masih demen sama cewek Dav." Sambungnya.
"Ih pedenya tingkat dewa."
"Salmon urusin tuh Ferro."
"Nama gue Salma anjir." Salma berdecak kesal, karena Bagas telah mengubah namanya seperti nama ikan. "Santai aja mukanya, jangan kaku gitu ah, kayak gaperna ngomong ama orang ganteng aja." Sambung Bagas.
"Mending lo maen PS sama es batu Gas, daripada godain cewek gue mulu."
"Lah Ferro?"
"Kenapa?"
"Gak salah denger gue? Apaan tadi lo bilang? CEWEK? HAH? C - E - W - E - K?"
"Berisik lo Do, baru keluar dari rumah sakit udah berisik aja lagi." Sambung Pratama.
"Cara? Ngomong dong, diem aja." Sahut Bagas, namun Cara tetap datar dan diam.
"Sama kayak Thomas, dingin, datar. Kayak Es batu gepeng."
"Krik banget lo Pra."
"Biarin sih Dav, sewot aja."
"Apaan? Sedot? Apanya yang di sedot?"
"Kloset lo kali Thom."
"Oh iya kan lo abang - abang penyedot wc ya Ky?"
"Anjir."
"Vin? Asik banget pacaran sama Carlen ya."
"Berisik lo jomblo."
"Lah lo aja belom jadian sama Carlen."
"Gue mah gak usah jadian Fer, langsung ngelamar dia aja."
"Belajar dulu yang bener." Sambung Carlen.
"HAHAHA MAMPUZ PAKE HURUF Z." sahut Ferro, Bagas, Aldo, Dava, Pratama, Rizky secara kompak.
"Bahagia banget ya mentertawakan penderitaan temannya sendiri." Sambung Salma dan dibalas angguk oleh para cewek lainnya.
"MAAF DEH BEBEP GAVIN." ucap mereka kompak.
******
Malam telah tiba, mereka mempersiapkan alat dan bahan seperlunya.
Malam ini mereka akan berkumpul, bermain gitar, membakar ayam, sosis, bakso, dan ikan.
Mereka berkumpul di halaman belakang Villa.
Villa ini mempunyai taman yang cocok untuk berkumpul.
Mereka bernyanyi - nyanyi dan bersorak ria.
Hingga malam ini adalah malam yang paling indah.
Kantuk pun juga sudah mendatangi mereka satu persatu, dan mereka memutuskan untuk tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throwback Of Memory
Teen FictionSejuta kenangan yang terdapat di dalam hidup Carlen. Ini adalah cerita tentang cowok badboy yang berubah menjadi dingin. Selalu buat onar, sedikit bawel, selalu berbicara yang secara berubah menjadi manusia es. Dingin, namun tak menyejukan. tak pern...