Delapan

83 12 0
                                    

Hari ini Salma dan Carlen berangkat bareng, karena Salma tak ada yang mengantarnya, jadi ia memutuskan untuk bareng dengan Carlen.
Di sepanjang jalan ia berbincang bincang hingga sampai kelas.

"Haii" ucap dua orang cewek secara kompak. Salma dan Carlen menatap dua cewek itu tak percaya, mereka berdua melongo, diam mematung. Dua cewek yang selalu menemani mereka sejak kelas sepuluh itu akhirnya mereka kembali lagi.

"TENRI? HALID?!" teriak Salma dan Carlen secara kompak, dan dua cewek itupun tersenyum lebar.

Salma dan Carlen berlari dan memeluk mereka, karena ia berdua sangat merindukan Tenri dan Halid.
Mereka yang sudah lama tak masuk sekolah, karena Halid terkena penyakit DBD dan Tenri pergi ke kampungnya untuk memakamkan neneknya.

"Sumpah gue kangen banget sama lo." Ucap Carlen dan disambung oleh Tenri. "Iya, gue juga."

"Ayok sini kita cerita - cerita." Ajak Salma. Dan mereka berempat pun bercerita tentang hari - harinya itu.

"Jadi?"

"Jadi apa?" Tanya Salma.

"Lo berdua udah punya pacar?"

"Belum."

"Tapi Carlen lagi deket sama cowok badboy dan mempunyai banyak fans." Ucap Salma yang membuat Carlen melotot, Salma hanya menutup mulutnya karena keceplosan secara sengaja, yap. Sengaja. Namun Carlen hanya mendengus pasrah.

"Serius?!"

"Upss. - keceplosan lagi gapapa ya?"

"Tau nih Car, sama sahabat lo sendiri, gini amat." Sambung Halid.

Lagi - lagi Carlen mendengus pasrah, "iya iya. Ceritain Sal, sampe abis, gue pasrah."

"Namanya Gavin, badboy, anaknya pemilik sekolah ini, ganteng banget, romantis, dan---"

"Dia sok cool didepan para siswi,"

"Dan hampir seluruh siswi di sekolah ini suka sama dia, tapi dia cuma tertuju sama Carlen aja."

"Beruntung lo Car, dapetin cowok kayak dia" lanjutnya, "gue pikir cowok kaya dia cuma ada di dunia novel doang, tapi ternyata di dunia nyata juga ada ya."

"Iya, dan lo beruntung banget Car!!" Ucap Halid histeris, "beruntung? Cowok yang udah bikin hidup gue jadi penuh kejengkelan ini, lo bilang beruntung? Lo sakit ya Lid," Sambung Carlen.

"Dia nge-jengkelin Sal?"

"Enggak ko, dia baik, Carlennya aja yang---"

"STOP!"

Hening. Percakapan mereka terhenti karena Carlen sudah sangat jengkel ketika dengar namanya, namun ia sedikit merasakan rasa rindu dengannya.

Carlen tersenyum - senyum sendiri, ketiga sahabatnya pun memasang raut wajah heran melihat tingkah laku Carlen, yang tadinya sedang sangat jengkel, sekarang seolah - olah hatinya sedang berbunga - bunga.

Salma ingin bertanya, namun ia urungkan niatnya, karena ia lagi males berdebat dengan Carlen.

                              *******

Sudah dua hari Gavin tak masuk, dan sudah dua hari pula Carlen jengkel karena tak melihat Gavin dua hari ini.

Ia letih, mencari Gavin kesana  - kemari namun tak ditemukan, setelah Kiran mengatakan bahwa Gavin dan ketiga sahabatnya itu tidak masuk, Carlen mendengus letih. 'Nih anak bilang kek kalo gak masuk, kan gue jadi capek nyarinya.' ucapnya dalam hati.

Throwback Of MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang