chapter 21

465 48 0
                                    

Kau'

Betapa terkejutnya Hina saat melihat seorang namja yang sekarang berdiri tepat di depannya dengan tersenyum kearahnya.

"Kau datang juga ternyata."

"Ada apa?"

"Aku mau bilang sesuatu."

"Ada apa?"

Namja itu menunduk sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Aku suka padamu, Hina-ya."

"Apa?"

"Kau mau jadi pacarku?"

"Renjun-ah.. Apa yang kau bicarakan?"

"Aku serius Hina-ya."

Hina sekarang dalam keadaan yang benar² membingungkan. Memang benar dia menyukai Renjun, tapi itu dulu dan sekarang hatinya sudah menyukai Jaemin. Dan saat Hina telah menemukan namja yang ia sukai, Renjun datang kembali.

"Maaf. Tapi aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Aku memang menyukaimu Renjun-ah. Tapi itu dulu, sekarang aku hanya menganggapmu teman saja, mian."

Terlihat raut kecewa di wajah Renjun, membuat Hina menjadi tambah bersalah kepadanya.

"Maaf."

____

Hina berjalan lemas melewati koridor sekolah. Ia terus memikirkan kejadian 10 menit yang lalu, saat Renjun menembaknya.

Hina cukup kecewa dengan kejadian tadi, bagaimana tidak, Renjun mengutarakan perasaannya saat Hina sudah menyukai Jaemin.

Hina berjalan sambil melamun, sekolah sudah sepi, mungkin sekarang tinggal Hina sendirian.

"Aw!"

Hina merasa ada seseorang yang menyandungnya, hampir saja Hina akan jatuh tapi dengan cepat orang itu menahannya.

"Kalau jalan hati²."

"Jelas² kau yang buat aku tersandung..."

Nada suara Hina berubah menjadi pelan saat tahu siapa yang barusan membuatnya hampir jatuh.

"Jisung-ah?"

"Annyeong Hina-chan."

Sapa Jisung sambil mencubit kedua pipi Hina membuat Hina meringis kesakitan, dan memukul Jisung.

"Aw appo!"

"Biarin."

Ucap Hina singkat sambil memalingkan wajahnya kearah lain. Jisung yang ada disana pun tertawa dan mencubit pinggang Hina pelan.

"Jangan marah dong."

"Apaan sih."

"Hey. Kau itu sudah jelek, jangan ngambek kau tambah jelek, ngerti?"

"Aku tidak peduli."

Sekali lagi Hina menatap Jisung sinis dan kembali mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kau kenapa sih? Datang bulan?"

"Aku marah padamu. Coba kalau aku jatuh tadi bagaimana?"

"Tidak mungkin jatuh."

"Kok bisa?"

"Karena aku pasti akan menyelamatkanmu. Lagian aku tidak akan melukaimu."

"Hmm manis sekali omonganmu."

"Yasudah ayo kita pulang."

Ajak Jisung sambil menarik tangan Hina, agar menyamai jalannya. Sebelum pulang, Jisung mengajak Hina pergi cafe terlebih dahulu.

"Jisung?"

"Wae?"

"Kenapa kau di sekolahku?"

"Aku ingin mengajakku ke cafe."

Jawab Jisung dan mendapat anggukan dari Hina. Hina pun kembali meminum susu coklat pesanannya.

"Oya, Hina?"

"Hmm?"

Jawab Hina yang masih sibuk meminum pesanannya tersebut.

"Aku ada berita bagus."

"Apa?"

"Aku satu sekolah denganmu."

Perkataan Jisung barusan membuat Hina tersedak dan menatap Jisung kaget.

"Jinjja?!"

Tanya Hina kaget, dan si Jisung hanya mengangguk kecil.

"Akhirnya kau mengikuti saranku, Jisung-ah."

Ucap Hina sambil menepuk-nepuk pundak Jisung.

Hari sudah hampir malam. Dan sekarang waktunya Hina dan Jisung untuk pulang. Di jalan mereka tertawa karena lelucon dari Jisung.

Tetapi tawaan Hina berhenti saat ia melihat seseorang yang sekarang berada di hadapannya itu.

'Jaemin?'

Ya namja itu adalah Jaemin. Jaemin tidak sendiri, disampingnya ada seorang yeoja yang sepertinya Hina mengenali wajah yeoja itu.

"Hina, wae?"

Panggil Jisung tiba² tapi Hina tidak menggubris panggilan Jisung. Ia masih memandangi Jaemin dengan yeoja itu. Jaemin yang merasa di lihati oleh seorang pun juga menoleh dan melihat ada Hina yang sekarang sedang memperhatikannya.

'Hina?'

Batin Jaemin.

Tidak tahu kenapa, tapi perasaan Jaemin merasa tidak enak saat Hina memperhatikannya.

"Jaemin, wae?"

"Aniya Lami-ah."

"Menurutmu ini bagus tidak?'

Tanya Lami sambil memperlihatkan baju yang Lami pilih. Yang di tanya hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.

Tidak tahu kenapa, tapi saat Hina memperhatikannya Jaemin merasa bersalah kepada Hina. Begitu juga dengan Hina, yang masih diam memperhatikan Jaemin. Sebenarnya ingin rasanya Hina menghampiri Jaemin dan bertanya siapa yeoja yang sedang di sampingnya itu. Tapi Hina mengurungkan niatnya.

"Hina, kau kenapa?"

"Ah? Aniyo."

Jawab Hina tanpa mengalihkan pandangannya. Sedaritadi Hina dan Jaemin terus bertatapan satu sama lain.

'Siapa yeoja yang bersamamu Jaemin?'~Hina

'Mianhae Hina'~Jaemin

TBC..

Comment+like yaa

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang