chapter 27

420 46 0
                                    


Jung Seongsaenim masuk ke kelas sambil membawa beberapa kertas.

"Saya ingin kalian membuat kelompok. Sekarang maju satu persatu untuk mengambil nomor kelompok kalian."

"Ne."

Semua murid mengambil nomor kelompok bergantian. Hina dan Herin berada dalam satu kelompok, yaitu kelompok 5. Sedangkan Koeun dan Yeri berada di kelompok yang sama yaitu kelompok 1.

"Hina?"

"Wae?"

"Ganti nomor denganku ya?"

"Kenapa begitu?"

Tanya Hina tak mengerti, Koeun pun mendekatkan dirinya kearah Hina bermaksud membisikan sesuatu kepadanya.

"Aku satu kelompok dengan Jaemin. Kau tidak mau tukar denganku?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Aku lagi malas saja dengannya."

Jawab Hina dan pergi meninggalkan Koeun yang diam menatap punggung sahabatnya itu menjauh.

Koeun pun pergi bergabung dengan kelompoknya. Disana terlihat Yeri, Jaemin dan Jeno sudah berkumpul.

"Kau kemana saja?"

"Aku mengambil bukuku."

Jawab Koeun sambil duduk di depan Jeno.

Jung Seongsaenim membagikan kertas yang dibawanya itu dan menyuruh semua murid untuk mengerjakan secara berkelompok.

"Siapa dulu yang mengerjakan?"

"Aku saja."

Tawar Yeri dan di jawab anggukan dari Jaemin, Jeno dan Koeun.

Sambil menunggu Yeri mengerjakan soal. Koeun membaca buku novel yang ia pinjam dari perpus kemarin. Koeun yang fokus membaca, merasa ada seseorang yang menengok kearahnya, ia pun mendongakkan kepalanya dan lihat Jaemin sedang menghadap ke arahnya. Bukan ke arahnya melainkan ke seseorang yang tepat berada di belakang Koeun.

'Ada apa dengan dia?'

Batin Koeun. Jaemin yang merasa dilihati oleh Koeun pun memalingkan wajahnya menatap layar handphone-nya. Melihat tingkah laku Jaemin, membuat Koeun tertawa kecil.

"Ehem.."

Suara Koeun bermaksud untuk menggoda Jaemin. Sekali lagi, Koeun merasa Jaemin menoleh kearah belakang, dan saat Koeun mendongakkan kepalanya lagi² Jaemin memalingkan wajahnya.

'Dia melihat siapa sih?'

Koeun menoleh ke belakang dan tersenyum tipis sambil tertawa menang.

"Oh.."

-----

Jam istirahat tiba, anak² berhamburan keluar entah itu ke kantin, ke perpus atau ke taman sekolah. Koeun cs memutuskan kantin sebagai tempat yang akan mereka pilih.

"Ini makananmu, Koeun-ah."

"Gomawo Herin-ah."

Ujar Koeun sambil menunjukan aegyo-nya yang mendapat tatapan jijik dari Yeri dan Herin.

"Kau tidak makan, Hina-ya?"

"Aniya. Aku minum jus saja."

"Kau kenapa? Galau? Gara² Abang Jaemin?"

"Apaan sih, jijik tahu! Pakai abang segala."

Hina tertawa kecil sambil meminum jusnya kembali.

"Lalu?"

"Aku hanya...."

Hina menggantungkan kata-katanya membuat yang lain mendekat kearahnya.

"Aku hanya capek menyukai Jaemin."

"Maksudmu?"

"Aku bingung dengan perasaanku. Aku lelah menyukainya, tapi saat ada dia aku bahagia."

"Rumit sekali."

Ucap Yeri, Hina yang disana hanya menunduk sambil mengaduk-aduk minumannya malas.

"Hina, kau tahu tidak tadi Jaemin melihatmu."

"Kau tahu darimana?"

"Jadi begini, tadi saat aku membaca novel aku merasa Jaemin menengok ke belakang dan aku lihat dia melihat kearahmu. Mungkin karena ketahuan sedang menperhatikanmu dia langsung memalingkan wajahnya."

Cerita Koeun panjang lebar dan Hina tidak percaya dengan apa yang barusan Koeun ceritakan.

"Aku serius Hina-ya. Dia begitu 2 kali."

"Jeongmal?"

Tanya Hina sekali lagi dan mendapat anggukan dari Koeun. Mendengar cerita Koeun, membuat Hina semangag kembali dan tersenyum-senyum sendiri.

"Gara² di ceritain itu langsung deh ketawa² sendiri. Aneh."

Ejek Yeri, tapi Hina hanya terkekeh kecil dan kembali meminum jus-nya kembali.

"Benar. Tahu gitu tidak usah ku ceritai."

Ujar Koeun sambil memutar matanya malas dan kembali melahap roti yang ia bawa.

"Hehe.. Jangan begitu dong! Temanmu lagi bahagia lo."

"Iya deh terserah."

-----

Hina POV

Saat pelajaran berlangsung tadi. Yuta oppa mengirimiku pesan jika ia tidak bisa menjemputku. Dasar! Untuk saja handphone-ku sudah kuganti hanha bergetar saja. Kalau tidak pasti handphone-ku sudah di ambil oleh Park Seongsaenim.

"Hm.. Yuta oppa ada urusan, Jisung pun sama. Menyebalkan!"

Aku berjalan sendirian menusuri jalanan di kota Seoul. Ramai. Banyak pasangan berlalu lalang dan itu membuat jomblo iri melihatnya, contohnya saja aku:(

Entah kemasukan roh darimana, aku membayangkan pasangan yang ada di depanku itu adalah aku dan Jaemin.

Aku membayangkan, aku dan Jaemin sedang pergi jalan² ke taman sambil berpegangan tangan dan tertawa bahagia. Pasti indah bukan?

"Ha..."

Aku tersenyum malu dan menghela nafasku pelan. Aku dapat merasakan kebahagiaan di antara pasangan itu. Terlihat keduanya tertawa bahagia, seperti tidak ada beban di dunia ini. Jujur, aku iri melihatnya.

'Apa impianku bisa tercapai?'

TBC...
Comment+like yaa💞

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang