chapter 24

445 50 0
                                    


Bel pulang berbunyi, semua murid bergegas untuk pulang. Tapi tidak untuk Hina, haru ini dia ada latihan bersama Haechan untuk lomba.

"Sekarang kita latihan?"

Tawar Haechan dan di jawab anggukan oleh Hina. Hina mengikuti Haechan di belakangnya dan memulai latihan.

"Hina peganglah seperti ini."

"Seperti ini?"

"Bukan. Seperti ini."

Haechan mencoba membetulkan cara memegang raket dengan benar. Tanpa ia sadar, Haechan memegang tangan Hina dan sekarang ini jarak diantara mereka hanya tinggal 5cm lagi.

"Seperti ini, arra?"

"Ne."

Jawab Hina dan menoleh kearah Haechan, yang saat ini Haechan juga menoleh kearahnya. Cukup lama mereka bertatapan dan deheman memecahkan tatapan mereka satu sama lain.

"Eh? Maaf sunbae."

"Gwaenchana."

Jawab Haechan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Haechan membalik badan dan seketika pipinya merah seperti tomat.

'Apakah aku bermimpi? Coba saja itu bisa diperlambat lagi😂'

-----

Jaemin POV

Setelah selesai mengambilkan buku ke perpus, aku memutuskan untuk cepat² pulang karena aku ingin bermain dota😂

"Eh? Handphone-ku dimana?"

Ku coba merogoh saku celanaku tapi aku tak menemukannya. Ku cek di dalam tas dan aku tidak menemuinya.

"Dimana handphone-ku? Masa hilang?"

Aku mencoba mengingat² dimana terakhir kali aku menaruh handphone-ku.

Seketika aku ingat, terakhir kali aku menaruh handphone-ku di loker mejaku. Ah.. Pabo! Aku sudah pikun!

Aku segera lari ke kelasku dan untung saja pintunya belum di kunci. Dan benar kan! Handphone-ku ada di situ.

Cepat² kuambil handphone-ku lalu kuputuskan untuk pulang. Entah kenapa aku ingin sekali ke lapangan anak² ekskul badminton, padahal aku tahu hari ini bukan jadwal ekskul mereka. Tapi kakiku ini menyuruhku untuk kesana. Saat aku sudah di pintu, kulihat tidak ada siapa².

Sepi.

Hanya ada dua orang yeoja dan namja. Kutengok mereka sekilas, saat hendak pergi aku terdiam. Sepertinya aku mengenal mereka.

Kubalikan badanku dan melihat mereka lagi, mereka adalah...

Hina? Dan namja itu? Bukankah itu kakak kelas?

Kulihat mereka dari balik pintu, mereka berpegangan tangan dan bertatapan. Kurasa mereka pacaran. Mereka bertatapan cukup lama, dan tidak tahu kenapa aku tidak suka melihatnya tapi aku bukan siapa²nya Hina.

"Pupus sudah harapanku."

Jaemin POV end

-----

Hina POV

Hari ini aku tidak enak badan jadi aku meminta izin kepada Lee saem untuk tidak ikut pelajaran olahraga. Sekarang hanya tinggal aku sendiri di kelas.

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang