chapter 30

450 42 2
                                    


Haechan mengajak Hina pergi ke taman yang tidak jauh dari rumah Hina. Hening diantara mereka, sampai Haechan memulai pembicaraan diantara mereka.

"Hina? Kau haus?"

"Sedikit."

"Ku belikan minum, ya?"

Hina mengangguk, Haechan segera pergi membelikan Hina minuman. Tidak butuh waktu yang lama, Haechan kembali dengan membawa dua minuman.

"Ini."

"Gomawo oppa."

"Minumlah."

Hina meminum pemberian Haechan, suasana diantara mereka sangat canggung. Haechan terus memikirkan topik yang enak untuk mereka bicarakan.

"Sebentar lagi kau mau kemana? Akan kuantarkan."

"Eum.. Ke toko buku."

"Ayo kuantarkan."

"Apa tidak merepotkanmu oppa?"

"Tidak. Ayo."

Setelah menghabiskan minuman mereka masing². Haechan dan Hina memutuskan untuk pergi ke Toko Buku bersama.

*skip

Hari sudah semakin larut, langit menjadi gelap matahari telah pergi, yang berganti bulan dan bintang yang bersinar.

Haechan mengantarkan Hina ke rumahnya. Hanya 20 menit mereka berjalan kaki, dan akhirnya mereka sampai di depan rumah Hina.

"Terima kasih karena sudah mengajakku jalan² dan mengantarkanku pulang, oppa."

"Ne, sama-sama."

Jawab Haechan sambil tersenyum kearah Hina.

"Sudah malam, oppa tidak pulang?"

"Iya aku akan pulang. Bye."

"Baiklah. Hati² oppa."

Saat hendak membuka pagar, tangan Haechan mencegah Hina dan otomatis Hina membalik badannya dan menatap Haechan.

"Hina?"

"Wae?"

"Semoga mimpimu malam ini indah."

"Ah? Iya.. Gomawo oppa. Kau juga."

Haechan mengangguk dan pergi meninggalkan Hina. Hina menatap punggung Haechan yang makin menjauh.

"Dia romantis juga."

-----

Hina POV

Hari ini aku harus berangkat sekolah sendiri karena Yuta oppa sedang sakit demam. Aku berjalan kaki ke sekolah karena aku lagi malas naik bis.

Byuurrr..

"Ahhh..."

Sebuah mobil melaju cepat dan melewati genangan air. Dan air itu mengenai seragamku.

"Seragamku kotor....."

Kulihat pemilik mobil itu turun dan menghampiriku. Aku diam mematung saat melihat pemilik mobil itu.

"Kau tidak apa?"

"Ah? Gwaenchana."

"Maafkan aku. Aku tidak sengaja."

"Gwaenchana, jeongmal.."

Ucapku memastikan, namja yang di depanku ini sepertinya satu sekolah denganku. Kulihat seragam kami sama, mungkin dia kakak kelas karena aku tidak pernah lihat dia di deretan kelas X.

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang