chapter 18

462 47 1
                                    


'Mau kubantu?'

-----

"Renjun-ah? Tidak usah."

Ternyata orang yang menawari bantuan ke Hina adalah Renjun.

"Tidak apa². Soalnya kulihat tadi kau kesusahan."

"Gwaenchana. Jeongmal!"

"Jinjja?"

"Ne."

Hina tersenyum mencoba untuk meyakini Renjun. Renjun mengangguk lalu meninggalkan Hina sendiri.

"Kenapa dia harus kembali lagi."

Hina menunduk sedih, tiba² ia ingat saat dulu dia dan Renjun pulang bersama dan di hukum bersama. Hina tidak ingin mengingat itu lagi dan ia harus bisa melupakan.

"Hina?"

Seseorang menepuk pundak Hina, dan membuat Hina terkejut karenanya. Dia adalah Koeun dan Herin.

"Kau lama sekali."

"Benar. Kita dari tadi menunggumu tahu."

Ucap Herin sambil mengerucutkan bibirnya dan dibalas tawaan kecil dari Hina.

"Mian. Ini gara² Yuta oppa."

"Yasudah. Ayo kita ke tenda. Sini kubawakan kopermu."

Koeun mengambil koper Hina dan menariknya. Mereka pun memutuskan untuk ke tenda. Sesampainya di tenda, Hina menaruh tas dan kopernya lalu pergi keluar menyusul Koeun, Herin dan Yeri.

"Koeun-ah? Jaemin belum datang?"

"Belum. Kau tidak baca grup kelas, kalau dia tersesat?"

"Jinjja?"

"Ne. Ini."

Koeun menyerahkan handphone-nya kepada Hina.

Jaemin :

Hey!! Aku tersesat.
09.12 kst

Tzuyu :

Pabo! Bagaimana bisa?:v
09.12 kst

Chenle :

Hey Jaemin-ah? Palliwa!
09.14 kst

Jaemin :

OtW!:v
09.15 kst

"Dia tersesat?"

Tanya Hina sambil mengembalikan handphone Koeun. Koeun yang tahu sahabatnya sedang khawatir, mencoba untuk menghiburnya

"Tenanglah, dia pasti datang sebentar lagi."

"Baiklah. Aku akan menunggunya."

5 menit

10 menit

"Hina? Ayo kembali ke tenda."

"Sebentar, sampai aku melihat Jaemin kita kembali ke tenda, okay?"

"Okee.. Untuk sahabatku aku akan menurutimu haha."

15 menit

Sudah 15 menit Hina setia menunggu Jaemin datang. Dan yang di tunggu pun datang.

"Itu Jaemin datang."

Wajah bahagia terpancar dari wajah Hina. Hina tersenyum lebar melihat, namja yang ia sukai sudah datang.

"Ayo kita kembali."

Ajak Hina sambil menggandeng Koeun, Koeun pun menyetujui ajakan Hina.

"Kau aneh."

"Kenapa?"

"Kita lama² menunggu, dan saat dia datang, kau cuma melihatnya sebentar lalu pergi."

"Kan tujuanku hanya itu."

"Dasar yeoja aneh."

-----

Jaemin POV

Pritt... Pritt...

"Ayo semua kumpul di lapangan."

Hari ini, hari pertama aku kemah. Pagi² anggota OSIS sudah membangunkan kami dan menyuruh kami untuk ke lapangan.

"Sebentar lagi kita akan jalan sehat. Tolong jangan lepas dari rombongan, mengerti?"

Ucap ketua OSIS memberi pengarahan kepada yang lain. Aku melihat Hina sedang tertawa dengan teman-temannya.

'Kapan dia bisa tertawa seperti itu denganku?'

"Jaemin ayo berangkat."

Jalan sehat di mulai. Cukup lama kita jalan sehat, kira² sekitar 20-25 menit kita jalan sehat dan kembali ke lapangan yang tadi kita gunakan untuk start jalan sehat.

"Ketua kelas tolong mengambil makanan untuk teman satu kelasnya."

Jujur. Di sepanjang perjalanan aku sangat lapar dan aku ingin cepat² makan.

Tidak butuh waktu lama, ketua kelas dan wakilnya datang membawa makanan. Ketua kelas menyuruh kami untuk duduk melingkar, dan tanpa aku tau, aku duduk tepat di depan Hina.

"Semua sudah mendapat makanan masing², kan?"

"Sudah."

"Baiklah. Selamat makannn..."

Ucap Ning-Ning. Kami semua pun makan bersama dan sesekali Jeno dan Chenle melontarkan lelucon, membuat kita semua tertawa.

Saat sedang asik bercanda dan makan. Tanpa aku tahu tatapanku dan Hina bertemu, aku tersenyum kepada begitu juga dengan dia.

Deg.

'Ada apa denganku?'

Aku mengalihkan pandanganku ke makananku. Bisa di bilang aku tidak berani menatap Hina. Dan aku tidak tahu kenapa

Jaemin POV end

-----

Hina POV

Setelah lelah jalan sehat, aku dan yang lain di perbolehkan untuk makan. Ketua kelas membagikan kotak makan ke semua orang

'Omo! Jaemin ada di depanku? Bagaimana ini?'

Aku mencoba untuk fokus ke makananku tapi tidak bisa. Mata ini seperti ada magnet yang menyuruhku untuk melihatnya.

Saat sedang makan, tanpa sengaja pandangan kami bertemu. Kenapa dengan jantungku ini? Kenapa berdegup kencang?

"Ya tuhan. Ada apa ini? Dia melihatiku."

Hina mencoba mengontrol dirinya agar ia tidak tersenyum-senyum sendiri.

'Aku ingin memberhentikan waktu saat ini!'

TBC...

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang