Dilemma • [ Jaemin - Hina]

chapter 13

Haechan baru saja datang dan sudah di sambut oleh Mark. Mark menghampiri Haechan yang barusan duduk di bangkunya.

"Haechan?"

"Wae?"

"Bagaimana denganmu dan adik kelas itu?"

"Maksudmu Hina?"

Mark mengangguk dan duduk di bangku depan Haechan.

"Mollayo. Tapi aku akan berusaha agar bisa mendapatkannya."

"Aku akan membantumu. Koeun kan sahabatnya Hina, aku juga bisa mengajaknya membantu."

"Gomawo, Mark."

-----

Haechan POV

Waktu istirahat tiba, aku segera berlari ke kelas Hina untuk mengajaknya ke kantin bersama. Kulihat depan kelasnya sepi, sepertinya murid-muridnya belum keluar. Kutunggu saja dia. Dan akhirnya murid-murid dari kelasnya keluar satu persatu. Dan, yang kucari pun keluar.

"Hina?"

"Haechan oppa?"

"Ayo kita ke kantin bersama."

"Eh... Bagaimana ya?"

"Ya? Ya? Ya?"

"Baiklah."

Yes! Akhirnya dia mau juga kuajak pergi berdua ke kantin. Satu awalan yang bagus Haechan!😈

"Kau mau makan apa?"

"Aku minum jus jeruk saja."

"Baiklah tunggu sebentar."

*skip

Aku kembali ke kelas setelah kuantar Hina kembali ke kelasnya. Aku senang sekali, karena sepertinya peluangku untuk mendapat hatinya Hina semakin besar. Aku membayangkan aku dan Hina berpacaran dan kita....

"Haechan!"

Aish.. Baru saja aku menghayal tentang masa depanku dengan Hina. Mark datang dan merusak semuanya-_-

"Mwo?"

"Kau darimana?"

"Aku dari kantin bersama Hina."

"Jinjja?!"

Teriak Mark tepat di telingaku. Aigoo~ Dasar bocah Kanada itu selalu saja begitu, woles aja kali, bro!-_-

"Ne."

"Oh My God, uri Haechan sekarang sudah berani."

"Iyalah. Memangnya kau?"

"Aku kenapa?"

"Kau dari dulu mau nembak Koeun tapi tidak jadi terus."

"Hehehe.. Kalau itu beda cerita. Harus ada persiapan yang matang, Haechan-ah."

"Terserah apa katamu, aku mau tidur."

"Baiklah."

Haechan POV end

-----