chapter 17

501 49 1
                                    


Setelah pulang sekolah, Hina, Koeun, Jaemin, Chenle dan Jeno memutuskan untuk kerja kelompok di rumah Jeno.

Mereka memutuskan untuk berjalan kaki karena memang rumah Jeno tidak begitu jauh dengan sekolah. Sesampainya di rumah Jeno, Jeno mempersilahkan teman²nya untuk masuk.

"Masuklah. Aku akan ganti baju sebentar."

Pamit Jeno dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju.

*skip

Kerja kelompok hari ini telah selesai, Jaemin dan yang lain berpamitan untuk pulang.

Jaemin pulang bersama dengan Hina yang kebetulan jalan ke rumah mereka satu arah. Di perjalanan, tidak ada yang membuka suara sama sekali.

"Kau punya kakak, Hina-ya?"

"Punya. Namanya Yuta oppa. Kau?"

"Aku punya namanya Jaehyun hyung, dia adalah makhluk tuhan yang palingggg menyebalkan di muka bumi ini."

Jawab Jaemin, yang dibalas tawaan dari Hina. 15 menit mereka jalan, dan sampailah mereka di depan rumah Hina.

"Aku masuk dulu Jaemin-ah."

"Baiklah."

Jaemin tersenyum dan pergi meninggalkan Hina yang masih diam memperhatikan Jaemin yang semakin jauh.

"Hati-hati Jaemin-ah."

-----

Sebentar lagi kelompok Jaemin maju untuk menampilkan drama yang telah mereka tentukan. Jaemin sedaritadi melirik Hina yang sibuk menyiapkan peralatan yang akan mereka pakai.

"Jaemin-ah? Kajja!"

"Baiklah."

Mereka memulai drama mereka dimulai dari Koeun yang membaca narasi dan dilanjutkan oleh yang lainnya.

Hanya 10 menit mereka tampil. Akhirnya mereka selesai dan mendapat tepuk tangan dari semua murid.

"Baiklah. Semua kelompok sudah tampil, bukan?"

"Ne saem."

"Yasudah. Kalau begitu kalian bisa istirahat lebih awal."

"Ne. Gamsahamnida saem."

Jung saem merapikan bukunya dan pergi. Begitupun juga dengan anak², mereka keluar entah ke kantin, taman, atau ke perpustakaan. Tapi tidak untuk Hina cs, mereka memutuskan untuk tetap di dalam kelas.

"Kita minggu depan kemah ya?"

Tanya Herin yang di balas anggukan oleh yang lain.

"Kalian diantar?"

"Ya. Aku di antar Yuta oppa. Kau?"

"Aku bareng Mark oppa."

Ucap Koeun dan tersenyum malu.

"Bagaimana denganmu, Yeri-ah?"

"Aku bareng anak² dari sekolah."

Jawab Yeri yang dibalas anggukan dari yang lain. Koeun mendekati Hina yang sedang asik bermain game.

"Hina??"

"Hmm?"

Jawab Hina yang tidak mengalihkan pandangannya dari game itu.

"Hey.. Aku lagi ingin serius."

Koeun yang kesal pun merampas handphone Hina dari tangannya.

"Kau mau bicara apa?"

"Misalnya, kau di tembak Jaemin saat kemah bagaimana?"

Pertanyaan Koeun itu membuat Hina membelalakan matanga kaget. Dan sekarang Hina bingung untuk menjawab apa.

"Tidak mungkin."

"Mungkin saja."

"Jangan buat aku berharap, Koeun-ah."

Ucap Hina kesal, dan mencoba mengambil handphone-nya tapi langsung di tarik oleh Koeun.

"Percayalah padaku, Hina. Kau pasti akan jadi dengannya."

"Terserah kau saja. Kembalikan handphoneku."

"Ini."

-----

Hina POV

Aku kesal sekali, Yuta oppa lama sekali bersiap. Kalau begini kan aku bisa telat ke tempat kemah. Iya kalau tempatnya dekat, buktinya tempatnya itu jauh. Dan Yuta oppa belum saja turun.

"Oppaaaaaa!!!! Ceee....patttt!!!!"

Teriakku dari bawah. Nah itu dia yang ditunggu akhirnya datang.

"Cepatlah oppa!"

"Iya². Sudah naiklah."

____

Perjalanan dari rumah ke tempat kemah hanya 30 menit. Ku harap aku tidak terlambat. Jika aku terlambat, aku tidak akan memaafkan Yuta oppa sampai kapanpun.

"Sudah sampai. Tuh liat, tidak telat kan?"

Ucap Yuta oppa sambil memasang wajah songong-nya itu-_- ingin sekali ku tinju dia.

"Oppa aku pergi dulu, ya?"

"Okee.. Hati-hati Hina-ya! Hari minggu, oppa akan menjemputmu."

"Arrasseo. Annyeong oppa."

Aku melambaikan tanganku ke arah Yuta oppa. Aku mulai menarik koperku dan aw.. Ini sangat berat.

"Kemana Koeun, Herin dan Yeri. Katanya sudah sampai?"

Ku tengok ke kanan ke kiri tapi aku tidak dapat menemukan mereka.

"Oya tolong ya Hina-ya. Disini banyak sekali anak. Dan itu tidak mudah mencari Koeun, Herin dan Yeri."

Tanpa ku sadari aku daritadi menggerutu kesal. Kucoba chat mereka satu persatu tapi tidak ada yang membalas chat-ku.

"Mereka memang jahat. Apakah mereka tidak tahu kalau aku keberatan."

Ku coba menarik koperku sekuat tenagaku. Tapi namanya juga cewek pasti lelah membawa koper seberat itu.

"Mau kubantu?"

TBC...

Hancur tolong di maafkan

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang