chapter 39

447 46 0
                                    


"Jaemin? Kau nantiku jemput ya?"

"Arrasseo hyung."

Jaehyun langsung melajukan mobilnya meninggalkan sekolah Jaemin. Langkah Jaemin terhenti saat ia melihat Hina juga barusan datang sepertinya, Jaemin pun memberanikan diri untuk tersenyum ke arah Hina. Tapi Hina hanya meliriknya sekilas lalu pergi.

"Apa dia masih marah padaku?"

-----

Saat istirahat tiba, Hina pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan novel yang ia pinjam 4 haru yang lalu.

"Ahjumma, ini bukunya."

"Kau tidak meminjam lagi Hina?"

"Nanti saja."

"Arrasseo."

Setelah mengembalikan buku, Hina pergi kembali ke kelas.

"Tunggu!"

Langkah Hina terhenti saat seseorang memanggilnya dan otomatis Hina menoleh ke sumber suara.

'Bukankah itu Lami?'-batin Hina.

"Ada apa?"

Tanya Hina basa basi sambil menghampiri Lami. Lami menghela nafasnya terlebih dahulu, sebelum ia memulainya.

"Apakah kau Hina?"

"Iya. Kau tahu darimana?"

"Aku mau bicara 4 mata denganmu. Tapi tidak disini."

"Baiklah."

"Ikut aku!"

_____

"Kau menyukai Jaemin, bukan?"

Tanya Lami to the point, Hina pun terkejut saat Lami menanyakan pertanyaan seperti itu kepadanya.

"Dulu. Sekarang dia milikmu kok."

"Bukan begitu."

Ucapan Lami terhenti, ia mencoba mengingat sesuatu sebelum ia melanjutkan ceritanya.

"Ambilah Jaemin dariku, aku rela."

"Hah? Apa maksudmu?"

Lami maju satu langkah dan memegang tangan kanan Hina. Hina pun semakin bingung dengan perilaku Lami terhadapnya.

"Aku yakin kau bisa membahagiakannya, Hina-ya."

"M-maksudmu apa? Aku tidak mengerti."

"Aku percaya padamu, jika kau bisa membuat Jaemin bahagia."

"Mwo?"

"Suatu saat kau pasti akan tahu, Hina."

-----

Hina POV

Hari ini adalah jadwalku piket, aku sibuk membersihkan jendela dan gorden, sedangkan Herin sedang keluar untuk membuang sampah.

"Aigoo, kotor sekali."

Dilemma • [ Jaemin - Hina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang