Manga

2K 90 4
                                    

Aku adalah gadis biasa yang serba naturalis di kehidupanku semuanya sangat normal disini sebelum kejadian ameh itu datang.

05.00 AM alarm pun berbunyi KRIIIINNG!!!

Mataku mulai terbuka sedikit demi dikit saat aku buka mata, tubuhku mulai terbangun, tanganku mulai bergerak untuk mengucek mata dan aku mulai melamun beberapa detik, kemudian aku melihat jam bentar lalu aku turun dari kasur dan mulai membersihkan diri di kamar mandi.

Setelah aku selesai dengan aktivitas di kamar aku pun turun ke bawah dan melakukan aktivitas selanjutnya sarapan.

"Ini makanan kesukaanmu livia" kata ibuku memberikan sarapan kesukaanku, ayam goreng ditambah tahu goreng.

"Makasih, mama" kataku langsung menyantap sarapan pagiku.

(Oh, ya semuanya! Author hanya menyampaikan sesuatu bahwa sekolah yang ditempati pemeran utama ini masuk jam sekolahnya jam 06.30 dan dia masih berada di Indonesia ya! Terima Kasih atas perhatiannya)

Beberapa menit kemudian adikku datang ke meja makan lalu dia melihat ku yang sedang lahap dengan sarapan yang dihidangkan oleh mamaku.

Dia pun menoleh lalu berkata "mama mana sarapan untukku, kenapa hanya kakak saja sih!" Dengan wajah moodnya itu aku biarkan saja begitu dia pun menolehku dengan tatapan menyebalkan "apa yang kamu lihat livia?" Aku langsung meliriknya dengan datar lalu ku jawab "aku tidak lihat dirimu, geer" dia pun menjawab cuek "uh!!".

Tak lama kemudian mamaku datang membawa sarapan adikku "ok...ok ini sarapan mu nissa"

"Terima kasih mama" jawabnya sambil tersenyum.

"Uuh! Kalau sarapannya dateng saja baru mood mu hilang nissa" kataku mengusik dia.

"Apa katamu" ucapnya sambil marah.

"Sudah sudah jangan berantem, ayo cepat makannya sebelum telat" kata mama menenangkan kami berdua dengan suasana yang panas.

Aku langsung melanjutkan aktivitas makanku termasuk adikku yang sok centil ini, perkenalkan namaku Livia Margaret dan ini adalah keluargaku yang penuh dengan kebodohan kehidupanku memanglah seperti ini sebelum hari itu tiba.

"Aku berangkat mama, bye!" Ucapku melambaikan tangan ber sama adikku yang ikut melakukan hal bersamaan lalu kami pergi ke sekolah bareng.

Setelah tiba di sekolah aku langsung masuk ke dalam kelas dan menyimpan tasku dibangku lalu ku duduk dikursi dan melakukan hal yang sama 'melamun' tiba-tiba seseorang mengagetkan ku dari belakang.

"Dorrr"

Tubuhku secara reflek kaget dan langsung melihat kebelakang saat aku menoleh ku lihat teman otaku ku ini yang membuat ulah pada diriku "ah! Nina sudah berapa kali aku bilang jangan menganggetkanku, sebal tahu" dengan wajah cemberutku membuat dia bertingkah sok ke jepangan lagi.

"Gomen...gomen" ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya 'memohon'.

Aku hanya menghela nafas dan berkata "ya ya aku maaf kan, tapi..." ku lirik kearahnya "jangan lakukan gaya kaya gitu, tidak elit dengan mu tahu"

"Eh...tapi aku suka melakukan hal seperti ini" ucapnya membatah kepadaku.

"Tapi itu tidak cocok untukmu" ucapku membuat dia kecewa, lalu mataku tertuju pada tangan kanannya yang membawa sesuatu yang aku tak tahu.

"Apa itu?" Kataku membuat dia tidak mengerti.

"Ah!"

"Itu, di tanganmu apa yang kamu bawa nina"

Dia pun tersadar dengan ucapnku lalu dia menunjukannya kepadaku "ini, komik" lalu dia tersenyum aneh kepadaku.

"Maksudmu manga,...apa judulnya" ku tanya dia, dia pun melihat judulnya dan berkata "fairy tail".

99 Promise (into Fairy Tail World) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang