Pulau Fluri, Arelia Lacrima, Makhluk De'jors

80 14 1
                                    

Aku terkejut melihat interaksi livia setelah datang di pulau fluri,  dia terlihat akrab dengan Arelia sampai lupa kehadiranku,  merasa sedih sih hidupku ini tidak pernah diingat hanya dilupakan saja.

"Arelia, aku datang kemari ingin menengok telur itu"

"Telur! Oh biar aku antar" balasnya.

Aku dan livia memunggungi si perempuan bernama Arelia lacrima tersebut sedikit canggung sih , tapi biarlah setelah sampai dimana aku bertemu telur itu arelia masuk duluan baru aku dilanjutkan livia terakhir masuk kedalam gua perjalan kami sampai menempuh 20 menit karena terhalangi hewan-hewan malam yang ada didalam gua sampai suatu ketika cahaya bersinar dibalik lubang atau lorong bisa aku bilang,  bersinar bagaikan lampu besar yang menerangi ruangan itu.

Saat kami bertiga masuk livia langsung nerseruak kekaguman yang tak pernah dia lihat telur itu bersinar cerah bagaikan benda keramat yang disimpan apik oleh tuannya ditambah hiasan-hiasan lain didalam ruangan itu sebuah Batang pohon yang melilit disekitar telur menambah sedikit kecantikan terhadapnya.

"Sekarang, apa yang ingin kamu lakukan happy" tengok arelia kepadaku.

"Aku ingin berbicara sebentar dan mungkin juga kekuatan yang ada pada telur tersebut bisa membuat livia mengingat pada kami" balasku , arelia yang memahami hal itu hanya tersenyum dan bersikap semoga beruntung pada happy "selama menurutmu itu baik aku tidak masalah aku hanya ingin bilang jangan terlalu berlebihan pada telur tersebut kata nenekku kekuatan telur itu menyimpan hal rahasia atau sejenis kekuatan jahat yang tidak pernah kita ketahui menurut beliau telur ini pernah disimpan oleh ketiga ksatria Setia emperor dan salah satu dari mereka adalah nenek moyangku,  aku merasa bangga mendengar kisah itu dari nenekku.... " arelia terlihat gembira berceloteh tentang lacrima yang sekarang menjadi legenda bagi semuanya, 'arelia bagiku kamu seperti lacrima, aku jadi penasaran siapa dirimu yang paling dalam seolah-olah, kamu itu terlahir kembali'.

"Happy.... oi... kamu ada disini happy!" Teriak arelia mengembalikan lamunan happy.

"Eh!"

"Kamu tak apa happy" tanya arelia.

"Happy kamu tidak apa-apa, katamu kita tidak punya banyak waktu disini apa kamu membual padaku?" Ucap livia sebal dengan happy seolah-olah tindakannya itu benar.

"Eh... maaf livia,  ayo" aku menarik tangan livia menuju telur tersebut.

"Telur sang Emperor Dragons kekuatanmu membuatku bisa mengembalikan livia sang Emperor Dragons berikutnya kemari, aku datang kesini hanya ingin meminta sesuatu padamu... bisakah livia tahu apa yang dia lakukan di dunia ini sebelum kejadian itu terjadi" setelah aku berucap cahaya dari telur tersebut bersinar lebih terang menjelaskan padaku bahwa dia menerima permohonan ku, aku memutar badanku melihat livia sedikit berpikir sambil membalas tatapanku yang seperti bertanya.

"Ulurkan tanganmu livia" ucapku mencoba meraih tangannya, dia pun menerimanya lalu aku menariknya ke tengah telur tersebut tangan livia tersentuh sepenuhnya dan membuat cahaya itu lebih lebih dan lebih bersinar membuat arelia yang dibelakang terbelalak kaget.

"A-A-AAPA YANG TERJADI" teriak arelia terkejut akan sinar yang mulai menutupi penglihatannya sampai angin-angin entah dari mana membuat tangan dia mencoba berlindung dari kekuatan sinar misterius itu.

HUSH! HUSH! TRANK!

Kekuatan cahaya dari telur itu berhenti membuat arelia sedikit membuka mata apa yang akan terjadi selanjutnya jika dia membuka mata saat dia membuka mata sepenuhnya dia menatap sosok livia terlihat asing dengan wujud nya yang sekarang tampak berbeda.
















Di guild fairy tail banyak sekali masyarakat setempat meminta perlindungan, pertolongan terhadap guild fairy tail mereka merasa terganggu akan kehadiran sosok monster misterius itu yang kerap menggemparkan warga dengan serangan mereka yang terbilang mendadak.

99 Promise (into Fairy Tail World) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang