iii

28.7K 1.8K 526
                                    

Dua manusia itu masih meringkuk dibawah balutan selimut, saling berangkulan berusaha menghangatkan tubuh satu sama lain. Sasuke tak henti mengusap rambut coklat tanah milik Terumi membenamkan hidung mancungnya ke dalam wangi rambut wanita kecintaannya, dan Terumi tak bisa menghentikan gerakan tangannya yang membentuk pola absurd di dada telanjang Sasuke.

"Kau terlihat bahagia sekali di foto itu Sayang." Goda Terumi yang ternyata sejak tadi mengamati sebuah foto berukuran besar terpajang di atas televisi kamar.

Sasuke membuka satu sisi matanya dan bergumam pada Terumi.

"Itu." Terumi menarik dagu Sasuke dengan jari-jari indahnya sehingga Sasuke melihat apa yang dilihat Terumi.

Laki-laki itu berdecak dan kembali mengeratkan dirinya pada Terumi. "Itu hanya pencitraan."

Kikikan tawa Terumi memenuhi kamar megah yang tengah mereka tempati. "Apakah aku dosa karena tidur dengan suami orang?"

Foto yang tergantung di atas televisi itu adalah foto prewedding Sasuke dan Sakura yang biasanya dipasang di mansion Uchiha, tapi karena sekarang pemilik foto sudah menempati rumah mereka sendiri, foto itu dipindahkan ke rumah ini atas perintah Fugaku.

Dan foto itu jelas-jelas mengingatkan kita semua tentang siapa Sasuke sekarang dan siapa wanita yang tengah dirangkulnya penuh mesra di dalam foto itu. Siapa lagi kalau bukan istri Sasuke yang sah secara hukum dan agama?

"Jangan mulai lagi. Tidurlah, besok aku harus pergi ke kantor pagi-pagi."

Terumi mendorong tubuh Sasuke sedikit jauh darinya. "Hey, kau tidak mengambil cuti menikahmu?"

Kenapa harus Terumi yang protes? Bukankah seharusnya Sakura yang bicara begitu? Yang menikah kan Sakura, bukan Terumi.

"Satu minggu ini aku harus menyelesaikan urusan pekerjaan, minggu depan aku berangkat ke Maldives." Gumam Sasuke dalam ceruk leher Terumi.

"M-Maldives??"

Sasuke mengangguk tanpa membuka matanya, dia mengantuk dan merasa lelah sekali rasanya, setelah melewati beberapa ronde dengan Terumi membuat tulang-tulangnya jadi lembek.

"Bulan madu ke Maldives? Ya Tuhan beruntung sekali Sakura itu, dia merebut suami idamanku, merebut pernikahan idamanku dan sekarang merebut paket bulan madu romantis idamanku juga!" Terumi mulai heboh.

"Sayang, aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus membawaku! Harus aku yang berbulan madu denganmu ke Maldives, bukan Sakura." Rengek Terumi yang sudah menjauhkan diri dari Sasuke.

"Tidak bisa Mei, ini bukan bulan madu, ini liburan keluarga. Kakak dan Ayah Ibuku ikut. Aku tidak bisa membawamu kesana." Sasuke berusaha mati-matian untuk bersabar menghadapi kekasihnya, dia merasa bersalah sekali pada Terumi karena sudah melukai wanita itu dengan pernikahan ini.

Wanita itu mengerucutkan bibirnya dalam sekali gerakan dia membalik tubuhnya sehingga berpaling memunggungi Sasuke. Rasa kesal mulai merambati hatinya. "Ya sudah pergi saja."

"Hey, jangan begitu. Aku tidak suka kalau kau sedikit-sedikit marah. Ayolah lain kali kita akan kesana berdua. Aku janji." Sasuke mengintip Terumi dari lekukan leher wanita itu.

Terumi merubah posisi tidurnya menjadi terlentang menghadap Sasuke. "Janji?"

"Hn."

Senyum indah mulai menghiasi wajah wanita 36 tahun itu. "Baiklah, aku tunggu kau menepati janjimu. Selamat malam aku mencintaimu." Terumi melumat bibir Sasuke sekilas sebelum akhirnya membenamkan kembali tubuh telanjangnya dalam dekapan Sasuke.

***

Sakura terbangun dengan bunyi alarm pagi yang sengaja dia pasang, sebenarnya Sakura bisa bangun tanpa harus memasang alarm, dia biasa bangun pagi tanpa dibangunkan dan tanpa alarm tapi karena faktor kelelahan dan faktor tidur yang tidak terlalu nyenyak semalam akhirnya dia memutuskan memasang alarm takut jika esok hari dia terlambat bangun.

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang