xv

27.6K 1.7K 517
                                    

"Jadi bagaimana?" Tanya Sasuke untuk yang kesekian kalinya pada gadis yang tengah menyantap sarapan paginya.

"Hmm?"

Sasuke memutar bola matanya dan bertopang dagu. "Kau mau pergi kemana hari ini?"

"Kenapa? Sepertinya kau ingin sekali mengajakku keluar," jawab gadis pink yang tak lain dan tak bukan adalah Sakura.

"Ya seperti itu kurasa." Jujur saja Sasuke bosan berdiam diri di dalam rumah ini, di atas laut di bawah panas terik matahari, bayangkan seperti apa panasnya udara siang nanti jika dia terus bertahan di dalam rumah.

"Ini kencan pertama kita ceritanya?"

Blush.

Sasuke langsung kikuk saat ditanya demikian oleh Sakura.

"Hahaha! Wajahmu jangan seperti tomat busuk begitu, Sasuke! Aku hanya bercanda." Sasuke hanya tersenyum aneh menanggapi ucapan Sakura.

Sial, menyesal dia bertanya seperti itu pada gadis menyebalkan ini.

"Aku sebenarnya ingin keluar dari sini, bersepeda mungkin? Atau pergi berkeliling di pasar tradisional Maldives membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang, tapi—"

Lelaki itu menatap Sakura dengan alis yang sedikit dinaikkan, menunggu jawaban gadis itu. Sakura hanya menunduk dan mengangkat kakinya yang di plester.

Ah ya benar juga, pantas saja dia tidak kunjung menjawab. Bodoh sekali kau ini. Runtuk Sasuke untuk dirinya sendiri.

"Ya sudah, bersepeda saja. Aku akan menelepon pihak cottage untuk membawakan sepeda kesini," ucap Sasuke pada Sakura seraya mengangkat dirinya dari kursi kayu.

"Tapi Sasuke, aku tidak bisa jalan!" Ucap Sakura saat Sasuke hendak pergi meninggalkan dapur.

Sasuke kembali menoleh pada Sakura, dia kembali menghampiri Sakura yang masih duduk di kursi. Sasuke membungkuk disisi Sakura – dekat sekali – dan berbisik, "Kau kubonceng."

Demi Tuhan, Sakura sampai bergidik saat Sasuke berbisik sebegitu dekat dan nafasnya menerpa permukaan leher membuatnya seperti tersengat listrik.

Gadis itu masih belum berkedip bahkan setelah Sasuke pergi dari jangkauannya. Masih sibuk dengan gelenyar aneh yang timbul oleh karena ulah Sasuke tadi.

Seolah tak menyadari dampak apa yang dia berikan pada Sakura tadi, Sasuke malah dengan santainya melangkah menuju ruang tamu – dimana seluruh keluarganya masih berkumpul – dan menjatuhkan diri di sofa dekat sambungan telepon.

"Kalau ingin hubungi pihak resort nomornya berapa?" Tanya Sasuke tanpa memandang Fugaku, Mikoto, Itachi dan Izumi yang menatapnya dengan pandangan heran.

"S-satu," jawab Izumi gelagapan.

Sasuke mengangguk dan menekan angka pada tombol telepon. Tidak menunggu lama panggilan segera dijawab oleh petugas resort, dia mengatakan apa yang dia mau dan segera mengakhiri panggilan.

"Kenapa memesan sepeda?" Sasuke menoleh pada Itachi yang mulai bertanya. Rupanya Kakaknya itu menguping ya? Eh, menguping atau tak sengaja mendengar? Sepertinya memang tak sengaja mendengar.

"Aku mau keluar dengan Sakura. Dia tidak bisa jalan, kasihan," jawab Sasuke apa adanya, dia mengeluarkan ponsel dari saku celana katun selutut warna khaki yang dipakainya dan mulai mengotak-atik benda itu tanpa menyadari manusia-manusia dihadapannya sudah memadangnya ngeri.

"M-memang kenapa tidak bisa jalan?"

Lelaki yang baru saja fokus pada layar ponselnya itu pun akhirnya mengalihkan pandangannya pada Izumi. "Kakinya sakit."

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang