Pagi ini sungguh berbeda dari dua pagi yang lalu, jika dua pagi yang lalu ada Terumi di rumah ini, tapi pagi ini tidak ada Terumi disini. Sakura juga tidak berani bertanya pada Sasuke mengenai Terumi. Melihat tampang Sasuke yang sangat menyeramkan membuat Sakura ragu untuk bertanya kemana Terumi.
"Selamat makan Tuan, Nyonya," ucap Nenek Chiyo dengan meletakkan satu hidangan lagi ke tengah-tengah meja makan.
"Terima kasih, Nenek Chiyo," balas Sakura dengan senyum ramahnya, berbeda dengan Sasuke yang hanya diam sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Sama-sama Nyonya. Oh ya Tuan, kemana Terumi-san? Kenapa tidak ikut sarapan bersama?" Tanya Nenek Chiyo, yang tak menyadari aura ingin membunuh yang menguar dari tubuh tuannya.
Sasuke mengangkat wajahnya untuk melihat Nenek Chiyo kemudian menjawab, "sudah pulang tadi malam."
Kaget tentu saja, Sakura bahkan tak tahu kapan Terumi meninggalkan rumah ini, semalam seingatnya dia dininabobokan oleh suara pertengkaran antara Terumi dan Sasuke. Apakah sampai separah itu pertengkaran mereka sampai-sampai Terumi memutuskan untuk meninggalkan rumah ini dengan tidak baik-baik.
Tentu saja Terumi pergi dengan tidak baik bukan, jika dengan baik-baik pasti dia sudah berpamitan dengan baik pada Sakura juga.
"Pulang? Kenapa tidak menunggu pagi dulu, tidak baik perempuan keluar rumah sendirian tuan," ucap Nenek Chiyo.
"Sudah biarkan saja," balas Sasuke dengan nada seolah tak peduli pada Terumi. Padahal dia sudah sangat khawatir pada wanita kesayangannya itu.
Sakura memberi kode dengan senyuman pada Nenek Chiyo untuk tidak melanjutkan lagi obrolan mengenai Terumi. Dia pun juga tidak berniat membuka pembicaraan dengan Sasuke yang kelihatannya sedang benar-benar dalam mood buruk.
Sasuke sedang sensitif seperti remaja perempuan sedang datang bulan. Hmm.
Sakura adalah seorang pengajar sudah dipastikan dia pasti telah bertemu dan menghadapi berbagai macam karakter manusia yang sedang marah. Meskipun baru sebentar saling kenal tapi Sakura bisa menyimpulkan bahwa laki-laki seperti Sasuke ini bukan seseorang yang jika ditanya "ada masalah apa?" akan dengan cepat menjawab dan bercerita, tipe seperti Sasuke ini termasuk dalam jenis manusia yang hanya perlu dibiarkan saja dan nantinya mereka akan bercerita sendiri tanpa perlu ditanya.
Jadi saat ini yang Sakura lakukan hanya duduk, menyantap sarapan paginya dan bersiap pergi ke sekolah.
"Sasuke, aku pergi dulu ya. Sampai jumpa nanti," pamit Sakura pada Sasuke.
"Jangan buat janji dengan siapapun, jam 4 nanti kau kubawa ke salon biasanya untuk persiapan malam nanti." Sasuke membalas tanpa menoleh kepada Sakura.
"Baiklah. Sampai jumpa," balas Sakura dengan melangkahkan kakinya.
"Hn."
Ternyata dia juga memikirkan salon ya? Ck, mengejutkan. Batin Sakura sambil menoleh sedikit pada Sasuke yang belum merubah posisi duduknya.
***
Wanita itu masih menangis tanpa bersuara di atas ranjang apartemen teman lelakinya. Semalam setelah bertengkar hebat dengan kekasihnya Sasuke Uchiha, wanita itu yang tidak lain adalah Terumi Mei memutuskan untuk meninggalkan rumah Sasuke.
Dengan sisa sakit hati akibat pertengkaran semalam dia yang sudah tidak tahu harus berbuat apa akhirnya memilih menghubungi Hidan, teman baik mantan suaminya yang kini juga jadi teman baiknya. Beruntung lelaki itu ada di kota ini dan tidak sedang bertugas jadi dia bisa melarikan diri pada Hidan.
Terumi selalu melarikan diri pada Hidan setiap kali dia dan Sasuke bertengkar. Dan seperti biasa Hidan akan menjadi pelarian Terumi, entah itu pelarian menuntaskan nafsunya atau pelarian meluapkan air mata dan kekesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionOrang sering bilang bahwa pernikahan akan bertahan lama karena didasari rasa cinta. Lalu bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak saling cinta??? Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : "Begin Again"